Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

ASN Dilarang Bukber

Ikut Arahan Presiden, Pemkot Makassar Batal Bukber Diganti Bagi-bagi Sembako ke Lorong Wisata

Pemkot Makassar mengikuti arahan pemerintah pusat terkait larangan buka puasa bersama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)..  

|
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
SITI AMINAH/TRIBUN TIMUR
Suasana rapat koordinasi (rakor) Pemkot Makassar di Ruang Sipakatau Kantor Balai Kota Makassar, Jl Ahmad Yani, Jumat (24/3/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot Makassar) batal melakukan buka puasa bersama di lorong wisata.

Pemkot Makassar mengikuti arahan pemerintah pusat terkait larangan buka puasa bersama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Hal itu ditegaskan Wali Kota Makassar Danny Pomanto dalam Rapat Koordinasi (rakor) Pemkot Makassar di Ruang Sipakatau Kantor Balai Kota Makassar, Jl Ahmad Yani, Jumat (24/3/2023).

"Tadinya mau buka puasa di lorong wisata tapi tidak jadi," ucap Danny Pomanto.

Baca juga: Andi Luhur Priyanto: Edaran Larangan Buka Puasa Tak Jelas Target dan Orientasinya

Untuk tetap melangsungkan silaturhami, Pemkot menggunkan cara lain agar kedekatan dengan masyarakat tetap berjalan.

Rencananya, Pemkot Makassar akan bagi-bagi paket sembako kepada masyarakat rentan yang ada di lorong wisata.

Sembako yang akan diberikan berupa minyak goreng dan beras.

Mengingat kedua komoditi tersebut mengalami kenaikan yang signifikan.

"Kita siapkan sembako yang harganya mahal dan akan dibagi di lorong wisata," ujarnya.

Masing-masing OPD akan keliling lorong wisata secara bergantian untuk menyalurkan sembako tersebut.

Targetnya tiap pekan akan menyasar 100 lorong dengan jumlah 50 paket per lorong.

"Ini dilakukan jelang buka puasa, setelah sembako terbagi OPD kembali ke rumah masing-masing, tidak boleh tinggal buka puasa bersama di sana," tegasnya.

Selain itu, masing-masing SKPD juga akan didampingi da'i milenial yang akan membawakan ceramah di lorong-lorong.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar Arlin Ariesta mengatakan, pembagian sembako kepada masyarakat rentan diharapkan efektif menekan inflasi.

Utamanya komoditi beras, panen raya di Sulawesi Selatan rupanya tak mampu menurunkan harga beras di pasaran.

Disdag akan membantu para OPD untuk menyiapkan bahan baku sembako yang akan disalurkan ke masyarakat.

"Harga beras terus bergerak naik dan kondisi panen raya tidak menurunkan harga oleh karena itu kami ada masukan sembako kita bawa ke lorong," tuturnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved