Bincang Spesial Tribun Timur
Forum Kemanusiaan Inisiasi Dokter Udin Malik Andil dalam Penanganan Stunting di Makassar
Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Stunting, masalah kesehatan pada anak juga menjadi perhatian Forum Kemanusiaan Kota Makassar (FKKM).
Organisasi relawan yang diinisiasi oleh menantu Wali Kota Makassar Udin Shaputra Malik ini mempelopori beberapa program dalam rangka menekan dan mencegah stunting di Kota Makassar.
Sebagaimana diketahui, stunting menjadi isu nasional fokus pemerintah untuk ditangani.
Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024.
Targetnya, menurunkan angka stunting dari kondisi 24,4 persen tahun 2021 menjadi 14 persen tahun 2024.
Untuk itu, Dokter Udin bersama relawan FKKM lainnya andil untuk membantu pemerintah keluar dari masalah ini.
Dokter Udin menjadi pembicara dalam program Bincang Spesial Tribun Timur dengan tema 'Semesta Menjaga Stunting'.
Program ini disiarkan di Youtube dan Facebook Tribun Timur, Selasa (21/3/2023).
Dalam kesempatan itu, suami Aura Aulia Imandara ini memaparkan awal mula terbentuknya FKKM.
Forum ini dibentuk saat kebakaran di Jongaya Kecamatan Tamalate, pada tahun 2021.
"Saat itu ada kebakaran terjadi, kita bersama NGO kemanusiaan buat forum, setelah terbentuk organisasi ini tidak hanya fokus di bencana alam tapi juga beberapa isu-isu kemanusiaan termasuk bagaimana mendampingi anak kekurangan gizi dan stunting, lansia, anak putus sekolah, hingga korban kekerasan," paparnya.
Dirinya sendiri mulai tergerak untuk menjadi relawan pada tahun 2019.
Baca juga: BKKBN Sulsel dan Tribun Timur Siap Kolaborasi Turunkan Angka Stunting
Baca juga: Kampanye Pencegahan Stunting Terus Digelorakan di Seluruh Indonesia, Berbagai Inisiatif Diluncurkan
Dulunya, ia bergabung di organisasi namanya tim bantuan medis (TBM) Universitas Hasanuddin.
Agenda kemanusiaan yang pertama kali dilakukan ialah saat terjadi gempa di Padang.
"Disana saya menjadi relawan selama dua minggu, setelah itu sedikit menemukan pencerahan bahwa ketika bantu orang lain begini rasanya, jadi muncul kesenangan, dan kesenangan itu jadi panggilan hidup," jelasnya.
Dari situlah ia mengaku menemukan jati dirinya.
Ingin bermanfaat untuk orang lain secara terus menerus atau sustainability dan itu diwujudkan lewat FKKM.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.