Pemilu 2024
Muhammad Fauzi: Belum Ada Survei Pemilu Proporsional Terbuka Lebih Baik daripada Tertutup
Prinsip dalam demokrasi, sistem yang terbaik adalah sistem yang membuka ruang sebesar-besarnya partisipasi masyarakat.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, kabar pelaksanaan sistem pemilu proporsional tertutup dan terbuka belakangan ini ramai dibicarakan.
Kabar terkait pelaksanaan Pemilu 2024 dengan sistem proporsional terbuka dan tertutup muncul setelah usulan dari sejumlah politisi.
PDI Perjuangan (PDIP) menjadi satu-satunya partai di parlemen yang masih mengusulkan wacana sistem proporsional tertutup di Pemilu 2024.
Pro kontra dari berbagai pihak masih terus bermunculan. Ada yang mengatakan terbuka lebih baik, begitupun sebaliknya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhammad Fauzi mengatakan bahwa prinsip dalam demokrasi, sistem yang terbaik adalah sistem yang membuka ruang sebesar-besarnya partisipasi masyarakat.
Menurutnya, semakin kecil partisipasi masyarakat, akan semakin sulit menentukan siapa yang ingin dipilih.
Fauzi mengaku sudah mengalami kedua sistem tersebut, baik tertutup maupun terbuka yang diterapkan saat ini.
Bagi legislator Partai Golkar itu, dua sistem pemilu tersebut belum mampu menyelesaikan masalah di Indonesia selama ini.
"Selama ini belum ada survei yang menyatakan bahwa sistem terbuka menghasilkan lebih banyak korupsi atau lebih akurat daripada sistem tertutup," kata Fauzi kepada Tribun-Timur.com pada hari Senin (20/3/2023).
Menurutnya, semuanya masih berdasarkan persepsi saja.
Fauzi mengatakan bahwa bahkan jika ada data, itu sangat parsial.
"Dalam demokrasi, suara rakyat adalah suara Tuhan, sehingga ruang partisipasi masyarakat harus sebesar-besarnya," katanya.
Baca juga: 2 Mantan Kades Bungaejaya Pallangga Gowa Dukung HBK-LBK Maju Pileg 2024
Baca juga: PKB Sulsel Mulai Keliling Daerah Jaring Bacaleg Jelang Pileg 2024
Jika sistem yang dipilih memperkecil ruang masyarakat, Fauzi mempertanyakan pilihan tersebut.
Ia mengatakan bahwa kecenderungan partai modern saat ini adalah membuka ruang partisipasi masyarakat sebesar-besarnya.
Menurut Fauzi, Golkar tidak memiliki masalah dengan sistem tertutup atau terbuka.
"Pada zaman orde baru, Golkar sukses dengan sistem itu. Tidak ada masalah," katanya.
Namun, ia menyayangkan bahwa demokrasi selama ini menjadi salah satu aspek yang terkikis oleh hal-hal seperti ini.
"Jangan sampai hanya demi kepentingan semata. Politik adalah tentang kepentingan, tetapi jangan biarkan kepentingan itu mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi yang sangat penting," tuturnya.(*)
Ingat Yusran Tajuddin Ketua KPU Bone Terseret Kasus Markup Suara Caleg Sulsel? Segera Disidang DKPP |
![]() |
---|
Daftar 9 Caleg Terpilih Mundur Jadi Anggota DPRD Sulsel Demi Maju Pilkada, Siapa Calon Penggantinya? |
![]() |
---|
Ketua Bawaslu Mardiana Rusli: Tidak Ada Larangan Penyelenggara Pemilu Bicara ke Media |
![]() |
---|
Sosok Legislator PKS Nur Huda Waskitha Naik Motor Butut saat Pelantikan tapi Ternyata Jutawan |
![]() |
---|
8 Caleg Terpilih DPRD Sinjai Terancam Tak Dilantik, Dominasi Jagoan Nasdem-Golkar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.