Mata Lokal Memilih
Jelang Pemilu 2024, Pemilih Pemula Butuh Pendidikan Politik
Presiden BEM Universitas Hasanuddin Imam Mobilingo mengatakan pemilih pemula termasuk pemuda butuh pendidikan politik.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemilih pemula pada pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diprediksi mencapai 60 persen.
Dengan jumlah yang cukup banyak ini, kekhawatiran terhadap mereka yang masih minim pengalaman dan pengetahuan terkait politik.
Sehingga, beberapa kasus pada pemilu sebelumnya terdapat pemilih pemula bahkan golput atau tidak memilih.
Persoalan tersebut dibahas oleh pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tiga kampus melalui YouTube Tribun Timur, Sabtu (4/3/2023).
Mereka adalah Presiden BEM Universitas Hasanuddin Imam Mobilingo, Presiden BEM UNM Guntur Garairate Anwar, dan Ketua Departemen Politik BEM KEMA FISIP Unibos Urwal Mubarik.
Selain ketiga pengurus BEM itu, turut hadir narasumber lainnya Ketua KNPI Sulsel Nurkanita Kahfi, Dosen Hukum UMI Imran Eka Saputra, dan Komisioner KPU Makassar Romy Harminto.
Presiden BEM Universitas Hasanuddin Imam Mobilingo mengatakan pemilih pemula termasuk pemuda butuh pendidikan politik.
Ia mengatakan literasi politik penting diberikan menjelang Pemilu.
"Ini bukan hanya peran mahasiswa, tapi anggota partai politik jangan hanya memandang masyarakat sebagai pemilih. Tapi mereka juga harus diberikan pendidikan politik," kata Imam.
Imam melihat selama ini yang paling banyak masalah pada politisi adalah komunikasi publik.
Apalagi money politik sangat mewarnai pemilu.
"Jadi caleg yang memiliki komunikasi politik baik saya rasa itu penting. Karena selain mendengar tentu dia harus menyampaikan apa yang diperjuangkan dan dikerjakan," ujarnya.
Sementara Presiden BEM UNM Guntur Garairate Anwar menyatakan alasan pemilih pemula memilih golput pada saat pemilihan.
Baca juga: Ratusan Pemilih Pemula Jadi Peserta Sekolah Kebangsaan Tular Nalar di Makassar
Baca juga: Pemilih Pemula di Sulsel Berpotensi Bertambah 858 Ribu Jiwa
"Melihat pengalaman dari tahun 2019 atau 2014, itu banyak tokoh politik yang putus akan integritasnya mereka. Itulah alasan pemuda untuk golput," katanya.
Mahasiswa FSD UNM itu menyebutkan kandidat legislatif maupun eksekutif harus bersosialisasi dengan baik dan memberikan gagasan yang baik kepada masyarakat utamanya pemilih pemula.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.