Jadi Pemasok Bawang Merah Terbesar, Enrekang Semakin Percaya Diri Suplai Jawa, Kalimantan dan Papua
Kabupaten Enrekang menjadi penyangga bawang merah dikawasan Indonesia Tengah dan Timur.
TRIBUN-TIMUR.COM - Setelah mendapatkan arahan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) terkait ketersediaan bahan pokok menjelang Hari Besar Keagaaman Nasional (HBKN).
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto langsung membagi tugas kepada seluruh jajarannya untuk bergerak cepat secara serentak ke seluruh sentra produksi bawang merah dan cabai diseluruh Indonesia.
Alhasil, Kabupaten Enrekang yang menjadi penyangga bawang merah dikawasan Indonesia Tengah dan Timur telah memasuki masa panen raya saat ini (Februari.red).
Menurut informasi di lapangan, saat ini Kabupaten Enrekang bukan hanya menjadi penyuplai bawang merah dikawasan Tengah dan Timur Indonesia, tapi telah menyuplai bawang merah hingga ke Pulau Jawa dan Kalimantan.
Dirjen Hortikultura juga tak menampik jika Kabupaten Enrekang sudah mendapat alokasi APBN untuk pengembangan kawasan bawang merah, diantaranya bantuan Perlindungan tanaman dari serangan OPT serta alat pengolah lahan berupa kultivator.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi dan produktifitas bawang merah di Enrekang.
"Harapan besar kami semoga bantuan ini dapat mengefisienkan tenaga kerja di lapangan sehingga biaya produksi bisa ditekan. Pak Menteri telah mengintruksikan ke saya untuk terus berada dilapangan, mengawal stok produksi bawang dan cabe serta mengambil langkah-langkah preventif dan terukur dalam setiap keadaan. Pak Mentan sangat tidak ingin adanya gejolak harga di masyarakat terutama menjelang HBKN,” ujar Prihasto.
Sementara itu, Bupati Enrekang Muslimin Bando langsung menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Kementan khususnya Ditjen Hortikultura yang telah mengalokasikan kegiatan pengembangan kampung bawang merah berupa saprodi, alsintan, pompa air dan lainnya.
“Saya berterimakasih betul sama Tim Kementan yang terus berada di Enrekang, yang tidak ada henti-hentinya berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Enrekang untuk memgawal dan memajikan Enrekang menjadi penyangga bawang merah nasional khususnya dikawasan Indonesia Timur", terangnya.
Muslimin Bando juga membeberkan bahwa bantuan yang diterimanya sangat memacu peningkatan luas tambah tanam, produksi dan produktivitas bawang merah.
Kondisi rill luas tanam pada bulan Januari sekitar 2.300 hektar yang akan panen pada bulan maret dengan produksi sekitar 28.000 ton (Provitas rata-rata 12 ton per hektar).
Luas tanam bulan februari 2.500 hektar dan akan panen pada bulan april dengan produksi 30.000 ton.
Dengan angka ini dipastikan Enrekang akan surplus dan siap mengamankan ketersedian bawang merah secara nasional khususnya Indonesia Bagian Timur.
Senada dengan Bupati, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang Addi menyatakan bahwa sentra terbesar berada diKecamatan Anggeraja dengan luas panen pada bulan maret sekitar 1.800 hektar dan bulan april sekitar 2.000 hektar.
Selain Anggeraja, masih terdapat sentra lainnya, yaitu kecamatan Masalle panen maret 210 hektar, Kecamatan Malua 165 hektar dan Kecamatan Baraka 120 hektar.
| IFAD Puji Polbangtan Gowa atas Keberhasilan Program YESS dan Teaching Factory |
|
|---|
| Daftar Sembako Hari Ini! Beras-Daging Stabil, Jagung-Keledai Naik, Cabai-Bawang Turun |
|
|---|
| Seribu PPPK di Enrekang Terancam Dirumahkan Tahun 2026 Imbas Pemangkasan Anggaran RP 134 Miliar |
|
|---|
| Tamsil Linrung Dukung Target Swasembada Jagung Kementan: Strategi Komprehensif |
|
|---|
| Kementan Pastikan Pasokan Bawang Merah Aman, Harga Berangsur Normal |
|
|---|
