Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dinas Pendidikan Makassar

Proyek Sekolah Terintegrasi di Makassar Masuk Lelang, Disdik Bakal Buat Kurikulum Baru

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin mengatakan, sebagai percontohan, sekolah terintegrasi akan ditempatkan di Kecamatan Rappocini.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyiddin. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekolah terintegrasi menjadi solusi Pemerintah Kota Makassar melakukan pemerataan pendidikan 

Sekolah terintegrasi merupakan sekolah satu atap.

Nantinya, anak bisa menyelesaikan pendidikan PAUD dan SD-nya di lokasi atau bangunan sekolah yang sama.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin mengatakan, sebagai percontohan, sekolah terintegrasi akan ditempatkan di Kecamatan Rappocini (Aroepala) dan Biringkanaya (Bulurokeng).

Saat ini progresnya masuk tahapan lelang.

"Sudah masuk tahapan lelang, sekolah terintegrasi akan menjadi solusi pemerataan pendidikan di Makassar," ucap Muhyiddin, Jumat (24/2/2023).

Untuk mewujudukan program tersebut, Dinas Pendidikan akan membuat kurikulum baru, kurikulum terintegrasi.

Selain dua pembangunan sekolah di atas, Pemkot Makassar juga akan membangunkan tiga PAUD lainnya.

Sehingga tahun ini, ada lima PAUD yang akan dihadirkan Pemkot, dua diantaranya PAUD atau sekolah terintegrasi.

Selain di Rappocini dan Biringkanaya, lokasi lainnya ada di Kecamatan Mariso, Tamalate, dan Manggala.

Empat dari lima paket pembagunan diatas sudah masuk di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkot Makassar.

Dinas Pendidikan sementara menunggu hasilnya.

 "Mariso sudah tunggu tanda tangan kontrak siapa yang menang. Paket dua tiga dan empat sementara proses juga. Dokumen sudah lengkap sisa menunggu kajian untuk selanjutnya dilelang lagi. Tapi yang pasti, tidak boleh lewat dari bulan dua," jelas mantan Kepala Dinas Sosial ini.

Sementara untuk pembangunan PAUD di Kecamatan Manggala, sekarang ini masih berkutat pada persoalan lahan.

 "Satu masih kajian terkait lahan di Manggala itu paket lima," ujarnya.

Satu sekolah dianggarkan sekira Rp7,1 miliar. 

Sehingga total APBD yang dibutukan untuk pembangunan lima gedung PAUD tersebut sebesar Rp35 miliar lebih.

Menurutnya, pendidikan anak usia dini sangat penting untuk pembangunan karakter.

Bahkan Pemkot Makassar akan membuat kebijakan, anak usia 5 hingga 8 tahun (kelas 2 SD) akan difokuskan pada pendidikan moral, karakter, dan agama.

Sementara siswa usia 9 tahun atau kelas 3 SD baru akan fokus pada pembelajaran literasi.

"Jadi kami sementara menyusun programnya, anak usia 5 hingga 8 tahun, mulai dari PAUD hingga kelas 2 SD, fokus pada pendidikan karakter, moral, dan agama. Nanti kelas 3 baru masuk pada literasi," paparnya.

Tahun lalu, tercatat masih ada 800 anak yang tidak mengikuti pendidikan PAUD.

Sehingga ke depannya Dinas Pendidikan bersama Bunda PAUD akan mendorong warga yang memiliki anak usia PAUD untuk menyekolahkan anaknya. 

"Wali kota sudah tandatangani perwalinya, nomor 52 tahun 2021 tentang wajib PAUD satu tahun. Saya dengan Bunda PAUD ke depan akan berkolaborasi dengan pengelola PAUD terkait hal ini," kata Muhyiddin.

Terpisah, Bunda PAUD Makassar Indira Yusuf Ismail menyampaikan, negara maju, seperti Jepang, anak-anak usia dini lebih difokuskan pada pendidikan karakter. 

"Itulah kenapa di Negara Sakura tersebut, warganya disiplin, jujur, pekerja keras. Karena pembelajaran terkait karakter ditanamkan pada anak-anak sejak usia dini," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved