Opini
Literasi Ulama: AGH Muh Yahya Ahmad
Disambut senyuman khas penuh keramahan saat tiba di kediamaan Pimpinan Pesantren Nuriyah, Anregurutta Haji (AGH) Muh Yahya bin Ahmad, di Makassar.
Oleh: Firdaus Muhammad
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin dan
Ketua Komisi Infokom MUI Sulsel
TRIBUN-TIMUR.COM - Disambut senyuman khas penuh keramahan saat tiba di kediamaan Pimpinan Pesantren Nuriyah, Anregurutta Haji (AGH) Muh Yahya bin Ahmad, di Makassar, Selasa, 31 Januari 2023.
Didampingi istri tercinta, Dr Hj Nurlaelah Abbas Lc MA yang juga Wakil Dekan 2 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, AGH Muh Yahya mengisahkan perjalanan hidupnya hingga mendirikan pesantren Nuriyah Jeneponto, tempat kelahirannya.
AGH Muh Yahya lahir di Bontocini, Jeneponto, 15 Mei 1959.
Menempuh Pendidikan dasarnya di kampung sambil mengembala kambing. Kemudian lanjut di Pesantren al-Falah Arung Keke binaan AGH Ahmad Daeng Mappuji.
Setelah tamat, berniat merantau dan meminta bekal pada orang tuanya hasil jual kambing 2 ekor seharga Rp5000 Berangkat dari Jeneponto ke Makassar.
Niat merantau diurungkan lalu ke Parepare.
Masuk di Pesantren DDI Ujunglare, bertemu Anregurutta Prof Dr KH Syamsul Bahri Galigo yang kini Pimpinan Umum PB DDI.
Uji baca kitab mantiq, qawaid, dan Bahasa Arab dan dinyatakan lulus Aliyah tapi tetap harus ikut ujian akhir tingkat Tsanawiyah.
Aktif mengikuti pengajian Anregurutta Abdurrahman Ambo Dalle yang merupakan pimpinan Pesantren DDI Ujunglare.
Awal masuk pesantren, bekal habis. Atas kebaikan teman sekamarnya, diperkenankan makan tidur tanpa bebani biaya. Kehadirannya di Parepare tanpa sepengatahuan orang tuanya.
Dua tahun kemudian baru kembali ke Jeneponto menemui orang tua.
Selama di Parepare beruntung, diajak oleh Hj Siti Marhawah, istri AGH Abdurrahman Ambo Dalle, mukim di rumahnya selama 8 tahun sejak 1976-1984.
Ikut mendampingi AGH Abdurahman Ambo Dalle merintis Pesantren DDI Kaballangan Pinrang tahun 1979 bersama 9 santri lainnya.
Pengabdiannya di DDI diantaranya pernah ditus membina DDI Kayuanging di Pinrang, kemudian diutus ke DDI Siwa, Wajo hingga tahun 1982.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.