Biaya Setoran Awal Haji Bakal Naik, Ketua Harian IPHI Sulsel Sebut Masyarakat Tidak Siap

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Biaya setoran awal haji akan naik atau lebih besar dari Rp 25 juta.

Wacana ini bergulir ketika pemerintah pusat telah mensahkan kebijakan baru terkait biaya haji mencapai Rp 49 juta di tahun 2023.

Ketua harian Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sulsel, Abu Bakar Wasahuwa mengatakan masyarakat tidak siap menghadapi angka atau biaya cukup tinggi.

Sehingga kenaikan biaya-biaya ini dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk melaksanakan haji.

"Yang jelas ada masyarakat yang tidak siap menghadapi angka seperti itu," katanya kepada tribun timur, Selasa (21/2/2023).

Bahkan di daerah lain, calon jamaah sudah ada berhenti membayar angsuran haji.

Alasannya, biaya haji kian mahal sehingga membebani calon jamaah.

Dampaknya kemudian, minat masyarakat dapat berkurang untuk melaksanakan haji.

Namun sebagian masyarakat lain, khususnya mapan mesti akan berupaya walaupun biayanya besar.

"Itu sangat terbuka bagi masyarakat untuk memilih opsi itu. Tapi bagi yang sudah tekad memenuhi panggilan, akan tetap berusaha untuk memenuhinya," kata Abu Bakar.

Tahun 2023 sendiri kuota haji Sulsel sekira 7.000.

Menurut Abu Bakar, sejauh ini belum ada Jamaah Calon Haji (JCH) asal Sulsel menarik atau tidak sanggup melunasi angsuran haji.

Walaupun demikian, dia mengingatkan JCH harus siap secara ekonomi dan mental untuk melaksanakan haji.

"Sejauh ini belum ada jamaah kita yang seperti itu. Namun tidak menutup kemungkinan untuk mengarah ke sana, karena di daerah lain sudah terjadi," ujarnya

Dia menilai, keputusan pemerintah sudah mempunyai kalkulasi.

Pasalnya biaya perjalanan haji cukup mahal dan seiring jaman terus berubah.

Makanya, biaya harus dikeluarkan masyarakat juga harus ditingkatkan agar keseimbangan.

Dia berharap, kenaikan biaya berkaitan dengan haji dapat memperkuat niat calon jamaah dalam menunaikan ibadah haji. (*)