Jelang Ramadan, Disdag Sulsel Imbau Warga Mampu Tak Beralih ke Minyakita
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Andi Arwin Azis menyebut, stok minyak goreng premium masih terjaga.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jelang bulan Ramadan 1444 H, ketersediaan sembako menjadi hal krusial.
Terutama sektor minyak goreng yang seringkali langka.
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Andi Arwin Azis menyebut, stok minyak goreng premium masih terjaga.
"Kalau kemasan premiun seperti Bimoli, Filma itu banyak di retail," ujar Andi Arwin Azis kepada Tribun Timur, Kamis (16/2/2023).
Sedangka, stok minyak goreng rakyat seperti 'Minyakita' menurut Arwin perlu dijaga ketat.
Ia menyebut, banyak masyarakat mampu beralih ke Minyakita usai melihat Harga Eceran Tertinggi (HET) lebih murah.
Padahal, Minyakita hadir untuk menjangkau masyarakat prasejahtera
"Cuma memang untuk minyak goreng rakyat terbatas jumlahnya. Karena ini diperuntukkan masyarakat prasejahtera," jelas Andi Arwin Azis
"Banyak diantaranya masyarakat melihat HET Minyakita kemudian beralih," sambungnya.
Ia pun mengimbau masyarakat yang berkecukupan tidak beralih ke minyak yang diperuntukkan masyarakat kurang mampu.
"Jangan beralih, kalau terbiasa Bimoli, jangan beralih. Minyak ini untuk masyarakat kita kurang mampu karena harganya 14 ribu. Kalau sudah terbiasa Bimoli, ya Bimoli saja pake. Ini perlu diedukasi," tutupnya.
Ke depan Dinas Perdagangan Sulsel akan melakukan pemantauan stok minyak goreng dengan aplikasi.
Aplikasi ini memuat pergerakan minyak goreng mulai dari produsen, distributor hingga ke pengecer. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.