Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nelayan Hilang di Bone

Kronologi Nelayan Hilang di Bone saat Melaut, Ditemukan Meninggal Tak Jauh dari Rumahnya

Saat diperiksa, pelampung gabus itu hanya terdapat sarung dan kacamata serta minyak angin milik korban.

Penulis: Noval Kurniawan | Editor: Hasriyani Latif
DOK TRIBUN-TIMUR.COM
Ilustrasi Pencarian Nelayan Hilang - Bagian Paur Humas Polres Bone Ipda Rayendra Muhtar menjelaskan kronologi hilangnya Pattai kello (65) saat melaut. Baru ditemukan sehari kemudian dalam keadaan meninggal dunia. 

TRIBUNBONE.COM, TONRA - Bagian Paur Humas Polres Bone Ipda Rayendra Muhtar menjelaskan kronologi hilangnya Pattai kello (65) saat melaut.

Pattai Kello (65) pertama kali dinyatakan hilang pada Rabu (15/2/2023).

Sekitar pukul 11.30 Wita, Pattai Kello meninggalkan rumahnya menuju laut.

Niatnya untuk melihat tanaman rumput laut miliknya.

Lokasinya tidak jauh dari rumahnya di Dusun Cempae, Desa Bacu, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ia pergi melihat rumput lautnya menggunakan pelampung gabus.

"Kemudian sekitar pukul 13.30 Wita saat pulang dari menangkap ikan di laut, warga melihat pelampung gabus korban terikat di tali pondasi rumput laut dan sudah tidak ada korban," kata Rayendra ke Tribun-Timur.com, Kamis (16/2/2023).

Saat diperiksa, pelampung gabus itu hanya terdapat sarung dan kacamata serta minyak angin milik korban.

"Kemudian saksi melakukan pencarian dan melaporkan kepada warga. Kemudian warga beserta aparat melakukan pencarian," jelasnya.

Hingga Kamis (16/02/2023) pukul 01.35 Wita, tim pencari korban tenggelam gabungan Polsek Tonra dan Bazarnas Bone telah melakukan penyisiran di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Korban ditemukan saat air laut surut dan telah menemukan korban tenggelam dengan jarak 50 meter dari TKP.

Tepatnya sebelah Utara, bertempat di Dusun Cempae, Desa Bacu, Kecamatan Tonra, Bone, Sulsel.

"Pukul 02.15 Wita korban telah dievakuasi ke rumah tempat tinggal korban," ucapnya.

Pihak keluarga korban telah menolak untuk melakukan olah visum atau autopsi terhadap jenazah korban.

"Dari keterangan keluarga, korban sering sakit kepala. Kemungkinan korban terjatuh dari pelampung gabus dan tenggelam," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved