Tammu Taung Ke 262
Hadiri Tammu Taung Ke-262 Gaukang Karaeng Galesong, Pj Bupati Takalar Harap Lestarikan Adat Budaya
Puncak perayaan ini berlangsung di pelataran Istana Balla Lompoa ri Galesong Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulsel, Kamis (16/2/2023)
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TAKALAR.COM - Lembaga Adat bersama pemangku adat memperingati 356 tahun Kerajaan Galesong dan Tammu Taung ke-262 Gaukang Karaeng Galesong.
Puncak perayaan ini berlangsung di pelataran Istana Balla Lompoa ri Galesong Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulsel, Kamis (16/2/2023)
Mengusung tema 'Sinergi Bersama dalam Menciptakan Generasi Maju Melalui Pelestarian Nilai-Nilai Budaya untuk Merespon Perkembangan Zaman'.
Peringatan ini dimeriahkan kirab budaya 'Appalili' disertai dengan kegiatan seni lainnya seperti pementasan tari pakkurru sumanga, tari gaukang dan dilanjutkan pembacaan riwayat singkat gaukang.
Para tamu undangan memakai pakaian adat Takalar yang dihadir Pj Bupati Takalar, Setiawan Aswad, Mantan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen (purn) Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki dan Walikota Makassar Moh Ramdhany Pomanto.
Hadi juga, Hadir dalam Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulsel, Anggota Forkopimda Takalar, Pimpinan OPD Takalar, Pemangku Adat Karaeng Galesong, para Camat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda.
Pj Bupati Takalar Dr Setiawan Aswad, menyampaikan apresiasi kepada ketua dan pemangku adat dalam melaksanakan kegiatan ini.
"Sebuah kebanggaan buat kita semua karena galesong ini pernah menjadi pusat episentrum peradaban pembangunan di sulawesi selatan dan pemerintahan tidak akan pernah ada tanpa adanya lembaga adat ini," ujarnya.
Ia berpesan agar tetap melestarikan dan merawat budaya di Takalar.
"Untuk itu, penting untuk kita semua dalam melestarikan dan merawat budaya ini," katanya
Ia menginginkan agar kegiatan seperti ini tidak hanya seremonial saja. Akan tetapi ada upaya sistematis berkelanjutan.
Sehingga menurutnya, nilai-nilai, motivasi, karakter dan kebajikan yang ada dalam prosesi ini tetap lestari bahkan bisa diaktualisasikan dimasa modern ini.
Ia berharap tempat ini nantinya akan memperlihatkan bakti sosial, bakti ekonomi dan bakti kebudayaan kepada Sulawesi Selatan. Khusunya Takalar dengan menjadikan kebudayaan Takalar sebagai identitasnya
Pasalnya kata dia, Takalar memiliki empat episentrum lembaga adat peradaban dan bentang geografis yang unik yang menjadi salah satu ciri budaya geopark.
"Kita juga akan mengemas lembaga adat ini menjadi destinasi wisata, budaya dan pendidikan untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal yang ada di takalar khusunya di galesong. Jadi pelajar SMA, SMK di Sulsel akan bergantian setiap bulan mengunjungi pusat lembaga adat di takalar untuk mengetahui identitas adat dan budaya dan bagaimana identitas tersebut diaktualisasikan kedepannya," bebernya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.