453 Warga Manggala Masih Mengungsi Karena Banjir Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Banjir di sejumlah kecamatan di Kota Makassar sudah surut sejak Selasa (14/2/2023) kemarin.

Dari 12 kecamatan terdampak, tersisa dua masih terendam banjir. Ialah Kecamatan Manggala dan Biringkanaya.

Kedua kecamatan ini memang menjadi langganan banjir di Makassar.

Di Kecamatan Manggala, masih ada 18 titik genangan hingga pukul 10.00 wita, Rabu (15/2/2023).

Jumlah pengungsi pun masih banyak, totalnya capai 453 jiwa dari 118 KK yang tersebar di sembilan titik pengungsian.

Laporan dari Camat Manggala, A Anshar, dari delapan kelurahan di Manggala, lima diantaranya masih terdapat genangan.

Di kelurahan Manggala misalnya, ketinggian air capai 50 hingga 60 cm.

Pengungsi ditempatkan di masjid Jabal Nur sebanyak 124 jiwa (33 KK).

Kemudian Masjid Al Muttaqin 39 jiwa (11 KK), Masjid Ubay bin Kaab99 jiwa (18 KK), masjid Al Mukarramah 42 jiwa (12 KK).

Selanjutnya masjid Al Mutohhirin 20 jiwa (4 KK), Posyandu Anyelir 17 jiwa (7 KK)

"Di Kelurahan Batua, ketinggian air sekira 30-40 cm dengan jumlah pengungsi sebanyak 18 jiwa (4 KK) di Masjid Baras Mina, dan 46 jiwa di Masjid Babul Reski," sebutnya.

Lalu di Kelurahan Borong, masih ada 47 jiwa (12 KK) yang mengungsi, di Masjid Jannatul Iman.

Di kelurahan Tamangapa, tepatnya di Kampung Romang Tangngaya, ketinggian air masih cukup parah yakni 1,4 meter. Akses di wilayah tersebut juga terisolasi

Terakhir di Kelurahan Antang ketinggian air sudah perlahan surut, rata-rata sisa 10-20 cm.

"Di Kelurahan Tamangapa dan Antang sudah tidak ada lagi pengungsi," katanya.

Sebagian warga kata dia sudah bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing.

Sementara tiga kelurahan lainnya, yakni Bitowa, Biring Romang, dan Bangkala sudah dalam kondisi aman. (*)