Banjir Makassar
Legislator DPRD Makassar Yeni Rahman Sebut Pembangunan di Makassar Picu Terjadinya Banjir
Menurutnya, pembangunan yang semakin maju di Makassar menjadi salah satu pemicu banjir.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Legislator DPRD Kota Makassar Yeni Rahman memberi tanggapan soal bencana banjir yang terjadi di Makassar.
Menurutnya, pembangunan yang semakin maju di Makassar menjadi salah satu pemicu banjir.
Apalagi jika bangunan tersebut didirikan tanpa kajian yang baik.
"Karena pembangunan semakin maju tidak mengkaji lebih baik dimana alurnya air bergerak," ucap Yeni Rahman, Selasa (14/2/2023).
Pemerintah menurut Yeni tak perlu melulu menyalahkan cuaca.
Sebagai salah satu warga yang tinggal di wilayah pesisir kota, ia baru merasakan dampak banjir yang sangat hebat kali ini.
Semasa kecil kata dia, meski hujan mengguyur selama sepekan tidak membuat warga khawatir akan banjir.
"Jangan salahkan cuaca. Seingat saya kami yg hidup di pesisir pantai sejak kecil walaupun hujan deras selama seminggu tidak pernah kebanjiran," bebernya.
"Hujan (itu) berkah. Dulu kalau hujan kami biasanya bermain lomba perahu di kanal. Sekarang sudah tidak jelas dimana kanalnya," sambungnya.
Yeni mengatakan, saat banjir kemarin, ia turun berkeliling melihat kondisi warga yang terdampak banjir.
Peninjauan dilakukan mulai pukul 09.30 hingga 17.30 WITA.
Ia melihat, banyak pemukiman warga yang tidak pernah banjir juga ikut terdampak.
"Daerah kompleks patompo barusannya banjir, asrama Lompobattang barusan banjir, warganya mengungsi di masjid," ungkap politisi PKS Makassar ini.
Diketahui, banjir yang terjadi di Kota Makassar pada Senin (13/2/2023) kemarin betul-betul parah.
Sebelumnya, saat terjadi banjir, hanya tiga hingga empat wilayah menjadi langganan.
Yakni Biringkanaya, Manggala, Tamalanrea, dan Panakkukang.
Kini banjir yang terjadi meluas di 12 kecamatan.
Delapan kecamatan tambahan ialah Mamajang, Ujung Pandang, Makassar, Rappocini, dan Tallo, Wajo, Bontoala dan Tamalate.
Akibat banjir tersebut, pemerintah kota Makasar menghentikan pembekalan tatap muka atau offline sejak Senin kemarin.
Tatap muka dihentikan hingga 16 Februari mendatang sesuai prediksi cuaca ekstrem BMKG Wilayah IV Makassar atau hingga kondusifnya cuaca.
Pembelajaran dialihkan ke daring, online atau belajar dari rumah agar proses belajar mengajar tidak terputus atau tetap berjalan.
Sebagaimana diketahui, banjir yang melanda Kota Makassar menghambat aktivitas warga.
Bukan cuma rumah penduduk yang tergenang tapi juga perhotelan, kantor pemerintahan, dan termasuk sekolah.
Di ruas-ruas jalan di Kota Makassar terjadi kemacetan parah saat banjir kemarin, arus terputus karena tingginya banjir.
Bahkan tidak sedikit kendaraan yang tenggelam tertutup air hingga atap mobil.
Sekarang ini, pada Selasa (14/2/2023). banjir di Makassar sudah surut, aktivitas kembali normal dan pengungsi sudah perlahan pulang di kediamannya masing-masing
Namun wali kota Makassar Danny Pomanto tetap mengimbau agar warga waspada akan terjadinya banjir susulan
Sebab pada dini hari nanti sekira pukul 02.00 WITA cuaca ekstrem, baik hujan intensitas sangat tinggi dan angin kencang diprediksi akan melanda Makassar.
Cuaca ektrim tersebut diperkirakan berlangsung hingga pukul 09.00 atau 10.00 WITA besok.
"Tetap waspada, untuk siang hari relatif aman, akan tetapi mulai malam hari persis kejadian saat awal kita banjir, mulai jam 2 malam akan hujan sampai jam 9 atau 10 pagi," beber Danny. (*)
| Appi Soroti Banjir di Jl AP Pettarani dan Urip Sumoharjo Makassar, Cari Solusi dengan BBWS |
|
|---|
| 83 Warga Blok 8 Perumnas Antang Makassar Masih Mengungsi di Masjid Akibat Banjir |
|
|---|
| 217 Warga Perumnas Antang Makassar Masih Mengungsi Akibat Banjir, Butuh Air Minum dan Popok Bayi |
|
|---|
| Munafri-Aliyah ke Korban Banjir Makassar, Bahas Solusi Permanen |
|
|---|
| 20 Personel Damkarmat Makassat Turun Evakuasi Buaya Panjang 4 Meter di Manggala |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.