Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Taruna Ikrar

Dihadiri 3 Menteri, Taruna Ikrar Dikukuhkan Jadi Guru Besar Farmakologi di Universitas Malahayati

Taruna Ikrar meraih gelar guru besar berdasarkan keputusan Mendikbudristek Nomor 64672/MPK.A/KP.07.00/2022.

Penulis: Mansur AM | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / MANSUR
Pengukuhan Taruna Ikrar menjadi guru besar tetap farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Lampung. Pengukuhan berlangsung dalam rapat senat terbuka yang dipimpin Rektor Universitas Malahayati, Dr Achmad Farich di Graha Bintang, Bandar Lampung, Sabtu (11/2). 

Prof Taruna menambahkan kemajuan teknologi rekayasa genetik mencapai puncaknya setelah ditemukan teknologi peng-edit-an DNA melalui teknologi CRISPR (interspaced short palindromic repeat).

Demikian pula aplikasi pemanfaatan gen vektor virus yang bisa diaplikan langsung ke tubuh pasien (in vivo), atau sel yang diambil dari pasien yang dimodifikasi di laboratorium (ex vivo) dan kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh.

Perkembangan teknologi pengeditan DNA telah memicu kegembiraan atas terapi genetik dan merupakan area perkembangan yang sangat penting.

Ada Tiga teknologi pengeditan gen utama dikelompokkan secara berurutan; “interspaced short palindromic repeat (CRISPR), Cas-associated nucleases, programmable nucleases”, seperti: zinc-finger nucleases (ZFNs) dan transcription activator-like effector nucleases (TALENs).

Pengobatan tumor otak Glioblastoma yang selama ini mengalami kesulitan dan keterbatasan karena beberapa mekanisme juga diungkap Prof Taruna.

Menurut dia, keterbatasan ini karena resistensi masuknya obat ke dalam kompartemen sistem saraf pusat oleh penghalang sawar darah-otak; penangkal obat untuk sampai ke sasaran tumor.

Di akhir orasinya, Prof Taruna menegaskan farmakologi terapi berbasis sel dan genetic merupakan sebuah upaya terapeutik spektakuler yang akan menjadi teknik pengobatan terpenting dalam pengobatan penyakit degeneratif dan penyakit keganasan dimasa depan, terutama untuk kanker dan kelainan bawaan/genetik.

Penerapan terapi ini telah menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan, dan Sebagian masih dalam tahap penelitian untuk memastikan keamanannya serta efektivitas, serta mengurangi adverse reactions.(*)

 

 

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved