Pilpres 2024
Reaksi Gerindra Saat Abu Janda Sebut Prabowo Presiden, PKB hingga Pendukung Anies- Ganjar Disinggung
Pria yang dikenal buzzer tersebut terang-terangan dukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menanggapi pernyataan Abu Janda yang memprediksi Prabowo Subianto jadi Presiden.
Pria yang dikenal buzzer tersebut terang-terangan dukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Sufmi Dasco mengeklaim tokoh-tokoh yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024 bukan hanya Permadi Arya atau Abu Janda.
Sebaliknya, Dasco mengeklaim jika masih banyak tokoh-tokoh lain juga mendukung Menteri Pertahanan itu maju sebagai capres.
"Saya pikir tokoh-tokoh secara terbuka (mendukung Prabowo) bukan cuma Mas Abu Janda, tapi juga banyak lagi," kata Dasco saat ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2023).
Wakil Ketua DPR RI ini pun menyampaikan terima kasih bagi pihak-pihak yang mendukung Prabowo, termasuk Abu Janda.
"Kami berterima kasih atas dukungan yang ada dan akan menaikkan semangat kami," ujar Dasco.
Dasco juga menuturkan, Partai Gerindra bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan terus memperkuat kerja sama menuju Pilpres 2024.
"Sudah kami sampaikan fokus memperkuat struktur dan memperkuat kerja sama dengan PKB di Pilpres," ungkapnya.
Diketahui, dalam postingannya di Instagram pribadinya, Abu Janda meyakini jika Prabowo merupakan Presiden RI ke-8 nantinya.
Dalam postingannya, Abu Janda meminta pendukung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tak menandainya apabila melakukan postingan terkait kedua tokoh itu.
"jadi tolong ya.. buzzer2 pendukung @aniesbaswedan gak usah ngetag mention2 saya kalo ada prestasi anies atau ada banjir di semarang.. dan buat temen2 pendukung @ganjar_pranowo maaf ya gaes menurut saya pak ganjar adalah salah satu capres potensial, tapi Presiden RI ke-8 itu adalah bapak @prabowo Subianto," kata Abu Janda di instagramnya seperti dilihat, Jumat (10/2/2023).
Selama ini, Abu Janda dikenal sebagai sebagai seorang influencer dan buzzer yang gemar mengkritik kebijakan politik yang berkaitan dengan agama.
Bahkan dia dengan terang-terangan mendukung dan menghantam siapapun yang menentang kebijakan Presiden Joko Widodo.
Bernama asli Heddy Setya Permadi, Permadi Arya lahir di Cianjur, Jawa Barat, pada 14 Desember 1973 dari pasangan HM Sudjatna dan Lina Herlin.
Permadi menempuh pendidikan Diploma Ilmu Komputer Informatic It School Singapura (April 1997) dan menjadi Sarjana Business & Finance University of Wolverhampton Inggris (1999).
Karier
Abu Janda menjadi buzzer sejak tahun 2015, tetapi baru full menjadi buzzer pada tahun 2017.
Pada 2018, ia bergabung menjadi buzzer dan influencer tim sukses Joko Widodo di Pilpres 2019.
Sebelum menjadi buzzer, Abu Janda bekerja sebagai karyawan di berbagai perusahaan. Mulai dari perusahaan sekuritas, bank swasta hingga tambang batu bara (1999-2015).
Pegiat sejarah dan seorang reenactor
Namun jauh sebelum dikenal sebagai pegiat media sosial, Permadi juga seorang reenactor, seorang penghobi reka ulang sejarah atau Historical Re-enactment dengan memerankan figur tertentu.
Permadi kerap memeragakan aksi prajurit dari negara lain dan pelbagai zaman, dari prajurit Romawi Kuno, kerajaan Inggris abad pertengahan, tentara pendudukan Jepang, hingga tentara Nazi Jerman.
Paling kontroversial, pernah beredat foto Permadi Arya tengah melakukan salam hormat Nazi (Hitlergruss) di samping patung lilin pemimpin Nazi, Adolf Hitler, yang dilarang di negara-negara Eropa.
Tak hanya itu, dia juga seorang kolektor benda antik militer.
Selama ini Permadi Arya dikenal sebagai influenser media sosial yang gemar mengkritik kebijakan politik yang dikaitkan dengan agama.
Setiap komentarnya selalu saja Permadi Arya dikomentari oleh publik figur terutama selebriti yang peduli akan keadaan politik.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Klaim Tokoh-tokoh Pendukung Prabowo Banyak, Gerindra: Bukan Cuma Abu Janda
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming |
![]() |
---|
Cak Imin Nilai Wacana Pembentukan Presidential Club Positif |
![]() |
---|
Alasan Surya Paloh Tinggalkan Anies Baswedan Usai Kalah di Pilpres, Kini Dukung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
PBB Takut Yusril Ihza Mahendra tak Jadi Menteri? NasDem-PKB Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran tidak Mundur Hingga Dilantik Jadi Presiden-Wapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.