Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa dan Tsunami di Aceh Masih Lebih Parah Dibanding Gempa Bumi Turki, 600 Tewas, Kondisi WNI

Peristiwa gempa bumi 7,8 SR mengguncang Turki bagian selatan, Senin (6/2/2023). Dampak ring of fire dan bagaimana kondisi serta jumlah korban di sana

Editor: Edi Sumardi
AFP/AAREF WATAD
Korban gempa bumi Turki di salah satu rumah sakit di Idlib, Suriah, pada Senin (6/2/2023). Suriah dan Turki diguncang gempa bumi dahsyat pada Senin pagi. 

Sementara sejumlah WNI lain harus meninggalkan tempat tinggalnya yang rusak karena gempa.

”KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat,” ujarnya.

KBRI Ankara terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memantau dampak gempa tersebut. Dikhawatirkan, jumlah korban tewas dan cedera terus bertambah.

Sebab, kerusakan amat besar terjadi di wilayah perbatasan Turki dengan Suriah tersebut.

Media Turki, Anadolu Agency dan Huriyet, melaporkan bahwa hingga Senin siang sudah terdata hampir 500 korban tewas dan sedikitnya 2.400 orang cedera di Turki.

Paling tidak 2.300 bangunan di tiga provinsi itu rusak dengan berbagai skala kehancuran.

Sementara di Suriah, setidaknya 100 orang tewas akibat gempa tersebut. Korban tewas dan cedera di Suriah tersebar di Aleppo, Hama, dan Latakia.

Banyak bangunan di Latakia dan Aleppo hancur karena gempa itu. Sebagian bangunan merupakan tempat pengungsian korban perang saudara Suriah.

Sementara Jerusalem Post melaporkan, getaran gempa juga terasa hingga ke Tel Aviv dan Jerusalem.

Sejauh ini, belum ada laporan korban tewas ataupun cedera di Palestina dan Israel. Sejumlah orang di Siprus dan Lebanon juga mengaku merasakan getaran pada waktu gempa mengguncang Turki dan Suriah.

Ankara telah memberlakukan keadaan darurat di sejumlah provinsi. Selain di tiga provinsi episentrum, dikhawatirkan korban juga ada di sejumlah provinsi lain.

Getaran yang dirasakan sampai ke Jerusalem dijadikan alasan kekhawatiran masih banyak korban gempa di Turki-Suriah. Jerusalem berjarak 622 kilometer dari Gaziantep.

Kepada Anadolu, sejumlah saksi mata mengaku belum pernah mengalami gempa seperti ini. Mereka amat panik karena gempa terjadi pada dini hari.

Di musim dingin seperti sekarang, warga Turki baru bisa melihat matahari baru terbit pukul 08.00 waktu setempat. Saat gempa terjadi, sebagian besar orang masih tidur.

Dengan begitu banyak bangunan rusak dan gempa terjadi saat mayoritas orang tidur, dikhawatirkan masih banyak korban di bawah reruntuhan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved