Putra Lutim Jadi Danyon Kopassus
Cerita Kakak Danyon Kapassus Mayor Inf Edy Wahyu Satriyadi: Dia Suka Kumpul Artikel Tentara
Bangga, putra asal Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil menduduki jabatan elit di pasukan baret merah Kopassus.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sukmawati Ibrahim
"Jadi adik saya ini memang niatnya pengen jadi tentara sejak kecil," kata Gita Ikayani, Jumat (3/2/2023) kepada Tribun Timur.
Gita mengatakan, adiknya sampai izin ke guru untuk mendaftar menjadi tentara di Kodim Kota Palopo.
"Tes masuk tentara sebelum ujian ebtanas waktu itu yah, jadi sebelum ebtanas sudah berangkat, jadi memang fokusnya saat itu mau jadi tentara," ujar Gita Ikayani.
"Jadi daftarnya berjenjang, daftar di Kodim Palopo, kemudian di provinsi (Kodam VII Wirabuana saat itu)," kata Gita Ikayani.
Orang tua dan saudara Mayor Inf Edy Wahyu Satriyadi sangat bangga.
Mereka tidak membayangkan si bungsu menjabat sebagai Komandan Batalyon 11 Grup 1 Kopassus/Atulo Sena Baladika.
"Saya bangga, pasti luar biasa sekali, tidak pernah bayangkan, tapi sampai pada posisi ini subhanallah. Kita kemarin hadir semuanya saat beliau dilantik," kata Gita Ikayani.
Perjalanan Mayor Inf Edy Wahyu Satriyadi Daftar Taruna
Mayor Inf Edy Wahyu Satriyadi adalah perwira TNI kelahiran Luwu Timur 15 Oktober 1984.
Ketika muda, Mayor Inf Edy Wahyu Satriyadi harus menempuh perjalanan darat sejauh kurang lebih 600 km dari kampungnya di Sorowako, Luwu Timur menuju Ibu Kota Sulawesi Selatan, Makassar.
Tujuannya, mendaftar menjadi taruna Akademi Militer, Magelang melalui Kodam XVI/Wirabuana (sekarang Kodam XIV/Hasanuddin).
Rute darat Paros – Palopo ditempuh sekitar 12 jam.
Tak heran jika ia bolos sekolah, dan mengakibatan sering tertinggal pelajaran.
“Tapi saya selalu izin kepada Wali Kelas,” kata Edy Kamis (2/2/2023).
Usaha penghobi sepakbola dan basket ini tak sia-sia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.