Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wajo

Ziarah ke Makam Pahlawan Nasional Asal Wajo La Maddukelleng

La Maddukelleng adalah Pahlawan Nasional dari Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN TIMUR/HARDIANSYAH ABDI GUNAWAN
Makam Pahlawan Nasional La Maddukelleng di Jl Andi Pangerang Pettarani, Sengkang, Kabupaten Wajo. 

TRIBUN-TIMUR.COM-ANDA kenal dengan La Maddukelleng?

Ia adalah Pahlawan Nasional dari Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

La Maddukelleng sendiri lahir di Tippulue, Belawa sekitar tahun 1700 dari kalangan bangsawan Wajo.

Menurut sumber lontaraʼ yang ditelusuri oleh Andi Zainal Abidin (ahli hukum dan sejarawan Sulsel), ayah La Maddukelleng yang bernama La Mataesso atau La Raunglangiʼ merupakan Arung (penguasa) Peneki.

Sementara ibunya yang bernama We Tenriampaʼ atau We Tenriangka merupakan Arung Singkang yang juga merangkap jabatan sebagai Patola (putera/puteri calon pengganti raja.

Pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional baginya pada tahun 1998. Meski begitu, menurut Wellen, gambaran La Maddukelleng sebagai tokoh berjuang melawan Belanda tanpa kenal lelah dan pamrih.

Malam La Maddukelleng berada di Jalan Andi Pangerang Pettarani, Sengkang, Kabupaten Wajo.

Terdapat delapan makam di dalam bangunan berukuran 12x5 meter dengan konsep kerajaan ala Tanah Borneo.

Ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keppres No.109/TK/1998 tanggal 6 Nopember 1998.
Makam Lamaddukelleng sendiri, Nisannya memiliki sebongkah batu gunung besar serta prasasti hitam bertuliskan nama, tahun lahir (1700) serta tahun kematian beliau (1765).

Kasi Sejarah dan Tradisi Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo, Sudirman Sabang menyebut biasanya peziarah ramai kalau ada hari besar.

"Yang ramai itu kalau habis lebaran dan hari Pahlawan," jelasnya.

Ia menambahkan pembangunan dan renovasi makam tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kesultanan Kutai.

"Yang bangun dan renovasi makam itu Pemerintah Kutai, memberi atap, lantai bahkan pagar, akta hibahnya juga sudah ada," tutupnya.

Diketahui, dalam bangunan itu, juga terdapat Makam Sultan Kutai XIV, yakni Sultan Adji Muhammad Idris selaku menantu dari La Maddukelleng Arung Matoa Wajo ke XXXI.(jabal qubais)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved