Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sempat Jalan Ditempat, Poros Sinjai Borong-Palampang Bulukumba Dialokasikan Rp18 Miliar Tahun Ini

Akses jalan ini terhubung langsung dengan Palampang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Jalan poros provinsi Bontokatute, Sinjai Borong ke Botolempangan Sinjai Barat mengalami longsor 

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI BORONG - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kembali mengalokasikan anggaran untuk pekerjaan jalan poros provinsi di Sinjai-Bulukumba tahun ini 2023.

Jalan poros tersebut yang rencana dikerja tahun ini.

Jalan tersebut terletak di Desa Bontokatute, Desa Barambang, Kecamatan Sinjai Borong. 

Akses jalan ini terhubung langsung dengan Palampang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba.

" Kita mendorong untuk segera dilanjutkan pembangunanannya dan kabar baiknya tahun ini Pemprov Sulsel alokasikan Rp 18 miliar, terima kasih Pak Gubernur," kata Anggota DPRD Sulawesi Selatan, Mizar Roem, Selasa (17/1/2023).

Panjang jalanan yang akan dituntaskan tahun ini kurang lebih tiga kilometer.

Jika rampung tahun ini dikerja maka akses masyarakat Kabupaten Bulukumba yang akan ke Kota Makassar via Malino cukup dekat.

Khususnya masyarakat di beberapa kecamatan di Kabupaten Sinjai.

Masyarakat Sinjai yang memanfaatkan jalan tersebut jika rampung yakni asal Kecamatan Sinjai Borong, Tellulimpoe, sebagian masyarakat Sinjai Timur dan Sinjai Selatan.

Mendengar kabar tersebut,  Kepala Desa Barambang, Bohari mengaku bersyukur.

" Tentu kami sangat bersyukur jika jalanan itu kembali dilanjutkan pembangunannya. Artinya pembangunan sebelumnya tidak sia-sia," kata kepala desa dua priode itu.

Terakhir jalanan ini dikerja tahun 2020- 2021 lalu yang dimulai dari Desa Botolempangan, Kecamatan Sinjai Barat. Dan sebagian masuk wilayah Desa Bontokatute, Kecamatan Sinjai Borong.

Jalanan itu terhenti dikerja oleh Pemprov Sulsel karena keuangan negara dialihkan untuk penanganan covid-19 sehingga anggaran terbatas.

Belakangan jalanan itu banyak mengalami kerusakan karena terdampak bencana alam tanah longsor. 

Selain longsor juga tanah masih labil di sepanjang jalan tersebut.

Badan jalan ada yang hampir separuh terbawa tanah longsoe hingga hilang jatuh ke dalam jurang.

Ada juga tertimbun tanah dari gunung yang diatasnya. 

Jalanan ini dibangun saat Gubernur Sulsel M Nurdin Abdullah masih menjabat sebagai gubernur. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved