Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Erwin Aksa Tegaskan Golkar Akan Terus Kampanyekan Transparansi Nasional

Golkar Institute didirikan untuk mencetak kader-kader yang inovatif salah satunya melalui transparansi dalam tata kelola pemerintahan.

DOK GOLKAR
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Erwin Aksa. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Di era digital seperti saat ini, masyarakat dapat dengan mudah mengakses dan menyampaikan informasi, kapan dan dimana pun.

Tentunya ini tidak terlepas dari perpaduan antara kemajuan teknologi yang pesat dan lahirnya inovasi-inovasi baru yang memudahkan kehidupan sehari-hari.

Hal tersebut yang kemudian melatarbelakangi didirikannya Golkar Institute yang menjadi inovasi serta wujud nyata dari Partai Golkar akan pentingnya pendidikan dan inovasi untuk mendorong perkembangan partai politik.

Melalui Golkar Institute, kita berharap akan lahir semakin banyak lagi politisi beringin yang tangguh, tokoh-tokoh yang memiliki pengetahuan, intuisi, dan penciuman politik yang tajam sekaligus memiliki bekal pengetahuan yang luas," kata Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.

Selain itu, Golkar Institute juga didirikan untuk mencetak kader-kader yang inovatif salah satunya melalui transparansi dalam tata kelola pemerintahan.

Seperti yang disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Golkar, Erwin Aksa saat menutup pelatihan Executive Education Program for Young Political Leaders Angkatan X.

“Pendirian Golkar Institute ini untuk membangun kebijakan publik yang baik di Indonesia. Tanpa kebijakan publik yang baik Indonesia tidak akan bisa keemasannya. Banyak kebijakan publik yang harus diperbaiki,” ujar Erwin.

“Partai Golkar akan mengkampanyekan transparansi (dalam perizinan), transparansi nasional. Kenapa, karena tidak transparan semua. Sekarang sudah era digital, sudah online. Indonesia negara yang terhubung dengan internet yang bagus walaupun kita kepulauan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Erwin mengatakan bahwa Parti Golkar memiliki pandangan atau posisi politik yang melibatkan penerimaan atau dukungan terhadap keseimbangan, kesetaraan sosial dan tingkat hierarki sosial.

Tak lupa, ia juga mengingatkan kepada para kader Golkar untuk menghindari politik berbau SARA.

“Kita tidak ingin ada politik berbau SARA dan agama. Kita ingin politik itu berbau gagasan, tentang masa depan Indonesia,” pungkasnya.(adv\reskyamaliah).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved