Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hj Salma Rintis Usaha Kue Gambung dari Kios Kecil, Kini Omset Rp10 Juta Per Hari  

Kue gambung menjadi jajanan wajib untuk dinikmati atau sebagai buah tangan selepas berkunjung ke kabupaten berjuluk Bumi Sawerigading.

Muh Sauki Maulana/Tribun-Timur.com
Dapur Kue Gambung (DKG) di Jl Poros Palopo - Makassar, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. 

Terhitung, ada enam oven serta mesin pengaduk bahan kapasitas besar.

Meski begitu, Salma masih menjaga sendiri kualitas kue gambung yang ia buat.

"Ibu bahkan masih mengontrol dan ikut masak sendiri dalam proses pembuatan kue gambung," jelas Anisah Amal.

Anisah menerangkan, kualitas produksi menjadi kunci sukses DKG yang terus diperhatikan hingga kini.

"Kualitas bahan kita jaga selalu. Harus bahan premium. Misalnya gula dengan kelapa," pungkasnya.

Dirinya menambahkan, per hari dapur DKG yang ia asuh bisa menghasilkan ratusan pack kue gambung.

"Setiap hari dapur DKG memasak. Biasanya ratusan pack per hari. Jadi kualitas kue kami masih fresh yang dipajang," jelasnya.

Setiap harinya DKG menjual dua varian rasa.

"Ada rasa original dan rasa durian," ucapnya.

Selama 13 tahun berjualan gambung, kata Anisah, omset DKG sudah menyentuh angka Rp10 juta per hari.

"Kalau omset sekarang sudah Rp10 juta per hari," katanya. (*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved