Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hj Salma Rintis Usaha Kue Gambung dari Kios Kecil, Kini Omset Rp10 Juta Per Hari  

Kue gambung menjadi jajanan wajib untuk dinikmati atau sebagai buah tangan selepas berkunjung ke kabupaten berjuluk Bumi Sawerigading.

Muh Sauki Maulana/Tribun-Timur.com
Dapur Kue Gambung (DKG) di Jl Poros Palopo - Makassar, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Kurang lengkap rasanya mengunjungi Luwu tanpa mencicipi kuliner khasnya.

Selain Kapurung dan Ikan Pacco, Luwu masih punya jajanan khas yang tak kalah enaknya.

Kue gambung menjadi jajanan wajib untuk dinikmati atau sebagai buah tangan selepas berkunjung ke kabupaten berjuluk Bumi Sawerigading.

Kue berbentuk bulat dengan isian gula merah serta parutan kelapa sangat cocok menjadi teman bersantai di tengah kesibukan.

Salah satu toko yang menjajakan kue gambung dengan cita rasa nikmat yakni Dapur Kue Gambung (DKG) di Jl Poros Palopo - Makassar, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu.

Ruko dua lantai tersebut menjadi pusat jajanan khas daerah seperti kue gambung, bagea, jipang dan masih banyak lagi.

Hj Salma beserta anaknya Anisah Amal menjadi sosok di balik nikmatnya DKG Suli.

Saat ditemui Tribunluwu.com, Salma menjelaskan prosesnya merintis usaha DKG.

Salma menerangkan, DKG pertama kali dirinya rintis di tahun 2010.

Saat itu, sambung Salma, usahanya tak langsung semegah sekarang.

Menurutnya, DKG ia mulai dari kios kecil di depan Pasar Suli.

"Dulunya hanya kios kecil di pinggir jalan raya ini. Usaha saya mulai di tahun 2010," ujarnya, Minggu (15/1/2023).

Perlahan, usaha kue gambung milik Salma digemari pengunjung.

Kuantitas produksi kue di DKG perlahan dinaikkan.

Satu per satu alat masak ia beli demi menjamin kebutuhan produksi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved