Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Budidaya Lobster

Warga Parepare Budidaya Lobster di Rumah, Prospeknya Menggiurkan

Warga Parepare budidaya lobster air tawar di dalam rumahnya di Jl Hikma II, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare.

Penulis: M Yaumil | Editor: Sukmawati Ibrahim
M YAUMIL/ TRIBUN TIMUR
Warga Parepare budidaya lobster air tawar di dalam rumahnya di Jalan Hikma II, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare. Di dalam rumahnya, ada enam kolam budidaya berisi anakan dan induk lobster.     

TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Warga Parepare budidaya lobster air tawar di dalam rumahnya di Jl Hikma II, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Di dalam rumahnya, ada enam kolam budidaya berisi anakan dan induk lobster.

Pemilik budidaya lobster, H Hamid terinspirasi dari daerah tetangga dalam budidaya lobster.

Menurutnya, budidaya lobster ini mempunyai nilai jual yang tinggi dengan perawatan yang sederhana.

Selain itu, kulit lobster juga mempunyai nilai jual sehingga tidak ada yang tertinggal atau luput dari budidaya lobster.

"Kita tertarik karena pemeliharaan mudah serta tidak ribet. Kemudian pakan lobster sangat terjangkau," katanya saat ditemui, Selasa (10/1/2023) siang.

"Kemudian nilai jualnya tinggi, masa di Bali dan Jawa Tengah bisa kita tidak," ujarnya.

Kemudian, lokasi kolam yang berada di ruang tamu rumahnya mempunyai alasan tertentu.

Pria kelahiran 1965 itu mengatakan kolam di dalam ruang tamunya sebagai salah satu hiburan di hari tuanya. 

Selain itu, juga sebagai ajang mempelajari serta memantau budidaya lobster dengan air tawar.

"Sebagai hiburan kita di hari tua sama juga sebagai ajang belajar. Karena lobster ink harus selalu diperhatikan," jelasnya.

Modal awal yang dikeluarkan pria 58 tahun itu sebesar Rp9 juta untuk kebutuhan indukan (bibit), paralon, terpal, mesin gelembung, dan kolam.

Prospeknya, satu kilo lobster dapat seharga Rp100 ribu. Sementara H Hamid mempunyai ratusan anakan lobster yang hasil dari indukan.

"Modal awalnya itu semuanya kurang lebih Rp9 juta. Prospeknya itu insyaallah dapat Rp15 juta dalam lima bulan, kalau panen," terangnya.

Kemudian untuk proses pembuahan, mantan anggota legislatif itu menjelaskan, berawal dari induka kemudian proses pembesaran, lalu multing, sampai bisa dikonsumsi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved