Bocah 11 Tahun Tewas di Makassar
Ternyata Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Bocah 11 Tahun di Makassar Masih Pelajar
Akhinya pelaku penculikan anak di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama MFD alias Dewa (11) ditangkap Unit Resmob Polsek Panakukkang.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Akhinya pelaku penculikan anak di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama MFD alias Dewa (11) ditangkap Unit Resmob Polsek Panakukkang.
Kedua pelaku masih berstatus pelajar berinisial AD (17) masih duduk di bangku SMA dan AMF (14) SMP.
Mereka kini diamankan di Mapolrestabes Makassar Jl Ahmad Yani, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Kedua pelaku sudah kita amankan, dan saat ini masih dalam pemeriksaan," kata Kasih Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando saat ditemui.
"Untuk motifnya masih kita dalami seperti apa," bebernya.
Informasi yang diperoleh, AD ditangkap setelah polisi mendapatkan petunjuk rekaman CCTV.
CCTV itu berada di halaman parkir salah satu minimarket Jl Batua Raya, Kecamatan Panakkukang.
Di halaman parkir itulah, Dewa terakhir bermain dan dijemput pria yang postur tubuhnya mirip dengan AD.
Setelah menangkap AD, polisi lalu menangkap AMF di rumahnya di Biringkanaya.
Setelah keduanya ditangkap, keberadaan Dewa pun diketahui.
Rupanya, AD dan AMF membuang mayat Dewa di bawah jembatan Nipa-nipa Kecamatan Moncong Loe, Maros.
Mayat ditemukan dalam kondisi terbungkus kantongan hitam dengan kondisi kaki terikat.
Sebelumnya diberitakan, Polisi memastikan bocah kelas lima sekolah dasar, berinisial MFS alias Dewa (14) yang mayatnya ditemukan di Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros, korban penculikan.
Pasalnya, sehari sebelumnya Dewa dijemput pria misterius di depan minimarket Jl Batua Raya, Makassar.
"Iya korban penculikan, lalu korban dibunuh," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando KS dikonfirmasi tribun, Selasa (10/1/2023) pagi.
Saat ini, jajaran Polsek Panakkukang dan Polrestabes Makassar, kata Lando sudah menangkap dua terduga pelaku.
"Pelaku yang diamankan ada dua orang," jelas perwira satu bunga melati itu.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah 11 tahun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga menjadi korban penculikan ditemukan tewas.
Sang bocah yang masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar itu, diketahui bernama Dewa.
Tinggal bersama orangtuanya di Jl Batua Raya 7, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Mayatnya ditemukan di kawasan Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros, Senin (9/1/2023).
Mayat ditemukan dalam kondisi terbungkus kantong plastik dengan kaki terikat.
Mayat kini telah dibawa Tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel ke RS Bhayangkara.
"Iye anak saya sudah ditemukan, tapi meninggal dunia mi kasihan,"kata ayah Dewa, Karmin (32) saat dikonfirmasi tribun-timur.com, Selasa (10/1/2023) pagi
"(Mayat) masih di RS Bhayangkara, mau diautopsi. Saya sementara di Polrestabes (Makassar) ini bikin laporan," sambungnya.
Lebih lanjut Karmin menjelaskan, sang anak hilang dibawa pergi pria misterius depan salah satu minimarket di Jl Batua Raya, beberapa hari lalu.
Dewa yang tak kunjung pulang ke rumah, pun membuat panik keluarga.
Hingga akhirnya pihak keluarga menyebarkan info anak hilang beserta foto Dewa.
Info anak hilang itu, disertai rekaman video CCTV minimarket saat Dewa dijemput pria bermotor.
Tips cegah penculikan
Dikutip dari Kontan.co.id, dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Holy Ichda Wahyuni, sempat membagikan tips tentang kasus penculikan anak yang menghebohkan masyarakat baru-baru ini.
Menurut Holy, persoalan perlindungan anak, meski dianggap menjadi tanggung jawab sentral orang tua, namun upaya tersebut akan lebih optimal dengan pelibatan banyak pihak.
“Kita bisa sebut dengan istilah "sekampung menjaga", artinya rasa kepedulian dan awareness juga harus dimiliki oleh setiap individu sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki keterkaitan kehidupan bersosial,” kata Holy, dikutip dari situs UM Surabaya.
Ia mencontohkan, ketika seseorang melihat seorang anak sendirian, atau gelisah di tempat yang sepi dan berpotensi menjadi korban tindakan penculikan, atau tindakan kekerasan lainnya.
Oleh karena itu sudah sewajarnya orang tersebut harus sigap menanyai keadaannya, dan mengkonfirmasi apakah dia sedang membutuhkan bantuan.
“Atau jika kita ingin lebih aman, kita bisa meminta bantuan orang di sekitar seperti petugas keamanan untuk turut serta, mengkonfirmasi keadaan anak tersebut,” imbuhnya lagi.
Cara mencegah penculikan pada anak Holy memberikan sejumlah tips untuk melindungi anak dari upaya penculikan.
Menurutnya untuk para orang tua, berikut ini ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan.
1. Meningkatkan pengawasan terhadap anak, terutama ketika bermain di luar rumah, bahkan bila perlu anak didampingi oleh anggota keluarga (orang dewasa, seperti kakak).
2. Memberi edukasi kepada anak, agar lebih waspada dan menolak ajakan orang tidak dikenal serta menolak pemberian orang tidak dikenal
3. Tidak mengenakan perhiasan berlebihan pada anak agar tidak mengundang kriminalitas.
4. Mengajari anak untuk mengetahui nama orang tua, alamat rumah, kontak orang tua.
5. Menghimbau agar anak menghindari menunggu jemputan di luar area sekolah, sebaiknya anak menunggu jemputan di dalam area sekolah.
6. Orang tua harus aktif mengenal lingkungan sekolah anak, termasuk mengenal guru-guru di sekolah, petugas keamanan sekolah.
Hal ini dilakukan agar mereka dapat mawas ketika mengetahui yang menjemput anak bukan orang tua, melainkan orang lain yang dikhawatirkan memiliki maksud jahat.
Sementara itu sekolah memiliki peran untuk bertanggung jawab pada pengawasan bukan hanya saat jam pembelajaran, tetapi juga memastikan orang yang berkomunikasi atau menjemput anak setelah pembelajaran usai adalah benar-benar keluarga terdekat.
“Jika yang menjemput anak, bukan anggota keluarga yang biasanya, sekolah perlu mengonfirmasi dengan menghubungi nomor kontak orang tua siswa,” tegasnya lagi.
Terakhir, sekolah melaksanakan program pemberian edukasi tentang menolak ajakan orang tidak dikenal, menolak pemberian orang tidak dikenal, dan mitigasi ketika sedang diintimidasi orang asing sebagai upaya perwujudan sekolah ramah anak.(*)
Masih Ingat Faisal Pembunuh Bocah Bermotif Jual Organ di Makassar? Kabarnya Kini |
![]() |
---|
Usai Rekonstruksi, Penyidik Kebut Perampungan Berkas Perkara Tersangka Pembunuh Bocah di Makassar |
![]() |
---|
Penampakan dan Ekspresi Faisal Tersangka Pembunuhan dan Penculikan Anak di Makassar |
![]() |
---|
Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Bocah 11 Tahun di Mako Brimob Polda Sulsel: Demi Keamanan |
![]() |
---|
Rekonstruksi Pembunuhan Bocah Bermotif Jual Organ Tubuh Digelar Mako Brimob Polda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.