Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Reshuffle Kabinet

Johnny G Plate Sindir Djarot PDIP? Sebut Partai Lain Harus Siap Direshuffle, Tak Bisa Dicampuri

Karena menurut reshuffle kabinet merupakan hak prerogratif presiden dan tak bisa dicampuri oleh pihak mana pun.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G Plate dan Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat, Djarot Saiful Hidayat. Johnny G Plate menilai tak ada partai yang boleh melangkahi kewenangan Presiden Jokowi jika ingin melakukan reshuffle kabinet. 

Meski demikian, semuanya menjadi hak prerogatif presiden.

Menueurt dia, apapun bisa terjadi dan semakin bisa terlihat saat mendekati pengumuman, terlebih jika dari NasDem diganti.

"Mungkin dari NasDem diganti, karena NasDem sudah dianggap tidak cocok oleh Jokowi. Itu mungkin saja, atau mungkin saja tidak, tergantung kepentingan politik Jokowi dalam reshuffle nanti," katanya.

Sebelumnya Presiden Jokowi sendiri tidak banyak berbicara saat ditanya mengenai rencana perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Jokowi hanya menyimak pertanyaan yang dilayangkan wartawan soal reshuffle kabinet usai meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai tahap 1, Senin (26/12/2022).

“Ya saya dengar,” kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan soal reshuffle kabinet.

Jokowi hanya memberikan clue saat ditanya mengenai saran PDIP soal menteri yang harus direhuffle yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Diketahui kedua menteri tersebut berasal dari Partai NasDem.

“Cluenya (Jokowi mengangkat kedua tangannya dengan jari membentuk huruf O-red),” kata Jokowi.

Isu reshuffle kabinet menguat seiring Partai NasDem mendeklarasikan dukungan untuk Anies Baswedan jadi calon presiden atau Capres 2024.

Terlebih, Ketua Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi Perjuangan Saiful Hidayat meminta supaya Jokowi melakukan evaluasi terhadap menterinya setelah isu reshuffle kabinet bergulir.

Djarot pun menyoroti satu contoh di mana Indonesia saat ini masih melakukan impor beras.

Padahal dulu, katanya, Indonesia sudah berbicara banyak ihwal swasembada beras.

"Saya yang agak prihatin ketika kita sudah di masa lalu gembar gembor kita swasembada beras, tapi ternyata kita impor beras, ketika harganya naik," kata Djarot kepada awak media di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022).

Djarot pun menyebut ada dua menteri yang harus dievaluasi, kedua menteri ini berasal dari Partai NasDem.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved