Cuaca Ekstrem
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem hingga 9 Januari, BPBD Imbau Warga Makassar Waspada
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem.
Peringatan dini tersebut ditulis dalam press rilis bernomor BE/ME.02.04.001/KBB4/I/2023.
Peringatan dini tersebut berlaku selam sepekan, mulai 3-9 Januari mendatang.
Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG diharapkan warga meningkatkan kewaspadaan.
Utamanya warga yang tinggal di daerah rawan banjir seperti di Manggala, Biringkanaya, Tamalanrea, dan Panakkukang.
"Kami berharap warga utamanya di titik rawan banjir dan genangan untuk kembali mempersiapkan diri," ucap Achmad Hendra Hakamuddin kepada Tribun-Timur.com.
Pengalaman bencana (banjir, angin puting beliung, pohon tumbang) setidaknya menjadi pelajaran untuk meningkatkan kesiap siagaan.
Apalagi sudah dibarengi dengan peringatan dini cuaca ekstrem selama sepekan kedepan.
"Artinya masyarakat harus siapkan barang berharga, harta bendanya sebelum evakuasi dilakukan," katanya.
Imbauan ini bukan hanya untuk warga di daerah potensi banjir, tapi juga warga di kepulauan.
Sebab peringatan ini disertai gelombang tinggi dam angin kencang.
Sehingga masyarkat diharap untuk menghindari pohon tua, tiang saat beraktivitas di luar rumah.
"Adanya peringatan dini ini menjadikan pengalaman bahwa warga harus meningkatkan kewaspadaan," tegasnya.'
Baca juga: Gelombang Pasang Mengancam, BMKG Prediksi Selat Makassar Bisa Capai 6 Meter
Baca juga: Prediksi BMKG Jumat 30 Desember 2022, Bone Berawan Soppeng Hujan Ringan
Berikut isi peringatan dini BMKG Wilayah IV Makassar:
Kondisi cuaca beberapa hari terakhir umumnya cerah berawan. Meskipun demikian dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan.
Ex-Siklon Tropis Eile terpantau masih berada di Australia bagian barat mampu meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan.
Terdapat pertemuan arus angin (konvergensi) di sekitar Sulawesi Selatan menyebabkan penumpukan massa udara yang mendukung pertumbuhan awan hujan.
Model cuaca menunjukkan kelembapan udara lapisan atas hingga ketinggian 700 mb dalam kondisi basah (70- 100 persen).
Prakiraan tanggal 03- 9Januari 2023, hujan dengan Intensitas lebat yang cenderung pada dini hari sampai pagi hari berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian barat meliputi Parepare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Takalar, Wilayah Sulawesi Selatan bagian tengah meliputi Kab. Soppeng, Gowa, Bone bagian timur.
Wilayah Sulawesi Selatan bagian selatan meliputi Kabupaten Jeneponto, Bantaeng. Serta Potensi Angin Kencang di Sulawesi Selatan bagian barat dan selatan.
Baca juga: 16 Rumah Warga Rusak Diterjang Angin Kencang di Sinjai
Baca juga: 20 Rumah Warga Desa Malllasoro Jeneponto Porak-poranda Akibat Angin Kencang
Selain itu masyarakat diimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan,
Gelombang dengan kategori Sedang (Gel. 1,25 - 2,5 m) terjadi di Perairan Parepare, Perairan Spermonde
Pangkep bagian barat, Perairan Spermonde Pangkep, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan Spermonde Makassar, Teluk Bone bagian utara, Teluk Bone bagian selatan.
Gelombang dengan kategori Tinggi (Gel. 2,5 - 4,0 m) di selat, Makassar bagian selatan, Perairan barat Kep. Selayar, Perairan Sabalana, Perairan timur Kepulauan Selayar, Laut Flores bagian utara, Laut Flores bagian barat, Perairan P. Bonerate-Kalaotoa bagian utara, Perairan P. Bonerate-Kalaotoa bagian selatan, dan Laut Flores bagian Timur
Peringatan Dini Kota Parepare, Soppeng, Bone bagian timur, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Bantaeng.
Menyikapi kondisi di atas diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
Dampak tersebut antara lain genangan/banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran.
Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.(*)
Siaga Cuaca Ekstrem, BPBD Sulsel Pasang Posko dan Siapkan Logistik |
![]() |
---|
Elevasi Meningkat, 2 Pintu Bendungan Bili-bili Setinggi 7 Meter Dibuka |
![]() |
---|
3 Titik Lokasi Longsor di Malino Gowa Akibat Hujan Deras |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Waspada Banjir, Pintu Bendungan Bili-bili Gowa Dibuka |
![]() |
---|
Cuaca Buruk, Aktivitas Kapal di Pelabuhan Nusantara Parepare Sulsel Masih Lancar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.