Unanda Palopo
Unanda Palopo Buka Prodi S2 Ilmu Pertanian
SK Izin S2 Prodi Ilmu Pertanian Unanda Palopo diserahkan oleh Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
Ultimatum tersebut dikeluarkan karena sebelumnya yaitu pada tanggal 21 Januari, pasukan KNIL telah menggeledah rumah Opu Gawe, seorang tokoh bangsawan tinggi.
Oleh karena tidak menemukan senjata, maka pasukan KNIL memasuki Mesjid Bua dengan sepatu laras serta menginjak-injak Al Qur’an serta mengobrak-abrik semua sudut-sudut serta loteng masjid.
Penjaga masjid yang menegur pasukan knil supaya jangan menginjak Al Qur’an dipukuli sehingga mulutnya berdarah.
Oleh karena tentara knil tidak mengindahkan ultimatum tersebut maka Andi Djemma yang memegang komando tertinggi pasukan Luwu yang telah terbentuk dengan pimpinan M Yusuf Arief, Andi Tenriadjeng dan M Landau Daeng Mabbate, untuk menyerang pasukan knil pada tanggal 23 Januari 1946 pukul 03.00 subuh ketika batas waktu yang ditetapkan dalam ultimatum telah habis.
Walaupun pasukan Luwu tidak dilengkapi dengan senjata api seimbang dengan kekuatan pasukan knil, pasukan Luwu dengan semangat berkobar-kobar tetap bertempur.
Diperkirakan bahwa pasukan Australia telah membantu pasukan knil yang terdesak.
Perkiraan itu berdasarkan fakta bahwa tembakan terhadap Istana Datu Luwu berasal dari arah markas pasukan Australia.
Serangan itu dimulai pada jam 05.00 sampai jam 11 pagi dan kesempatan itu digunakan oleh para pemuda untuk mendesak Andi Djemma meninggalkan istana dan menyingkir.
Dikhawatirkan kalua sampai Andi Djemma ditawan, maka akan menghambat perlawanan mereka.
Pada mulanya Pajung Luwu tidak bersedia meninggalkan istananya dan bersedia mati dengan rakyat Luwu, tetapi karena desakan para pemuda, Andi Djemma yang memang demokratis mengalah pada suasana rakyat.
Sehingga meninggalkan istana dan berlayar menuju ke Cappasolo.
Oleh karena Andi Djemma sudah dapat diyakinkan untuk menyingkir, maka pasukan Luwu semakin gencar mengadakan perlawanan, sehingga pasukan knil mundur, dan minta bantuan di Makassar.
Fakta Historis
Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Universitas Andi Djemma Palopo yang berstatus sebagai perguruan tinggi swasta/masyarakat (PTS/PTM), didirikan oleh Ikatan Profesi Dosen Kerukunan Keluarga Luwu (IPD-KKL) bersama Pemerintah Kabupaten Luwu di bawah naungan Yayasan To Ciung Luwu berdasarkan akta pendirian Notaris Mestiariany Habie Nomor 59 tanggal 14 Januari 1995 bermaksud merubah status dari Perguruan Tinggi Swasta/Masyarakat (PTS/PTM) menjadi Perguruan Tinggi Negeri/Pemerintah (PTN/PTP).
Universitas Andi Djemma sebagai organisasi layanan jasa pendidikan merupakan pilihan strategis bagi masyarakat khususnya di Tana Luwu (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur), serta daerah interland sekitarnya untuk melanjutkan pendidikannya pada jenjang pendidikan SI.
Dikatakan sebagai pilihan strategis karena Universitas Andi Djemma merupakan universitas pertama yang hadir di bagian utara Sulawesi Selatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dengan pola belajar sambil bekerja (Studenf Work System).
Filosofi Nama Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi ini bernama Universitas Andi Djemma dengan akronim "Unanda". Akronim ini tetap akan berlanjut apabila perguruan tinggi ini resmi dinegerikan oleh pemerintah pusat yaitu Universitas Negeri Andi Djemma.
Nama Andi Djemma adalah Datu/Raja Luwu XXXVI (Tokoh dan pejuang kharismatik asal Tanah Luwu).
Pada tanggal 6 November 2002 dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Presiden R.I. Nomor 073/TK/Tahun 2002.
Atas segala bentuk pengorbanan dan jasa tokoh pejuang kharismatik/pahlawan nasional Andi Djemma sehingga oleh pendiri universitas (pengurus yayasan, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat) diabadikan sebagai nama universitas.
Secara politis, pengusulan Universitas Andi Djemma Palopo menjadi PTN merupakan tekad dan perjuangan Pemerintah Daerah se-Tana Luwu, Pembina, Pengawas serta Pengurus Yayasan To Ciung Luwu.
Serta civitas akademika Universitas Andi Djemma Palopo agar perguruan tinggi ini mampu berperan secara maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Selain itu, pengusulan menjadi PTN merupakan momentum untuk menjadikan Universitas Andi Djemma sebagai perguruan tinggi yang mampu memainkan peran penting dalam pengembangan masyarakat, melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu tinggi.
Saat ini, hingga per tahun 2020, Unanda memiliki tujuh fakultas dan 10 program studi.
Berikut ini detail program studi atau jurusan di Unanda.
1. Fakultas Ekonomi
S1 Ekonomi Pembangunan
S1 Manajemen
2. Fakultas Hukum
S1 Ilmu Hukum
3. Fakultas Kehutanan
S1 Kehutanan
4. Fakultas Perikanan
S1 Budidaya Perairan
5. Fakultas Pertanian
S1 Agribisnis
S1 Agroteknologi
6. Fakultas Sosial Politik
S1 Ilmu Administrasi Negara
7. Fakultas Teknik
S1 Teknik Informatika
S1 Teknik Sipil
8. Pascasarjana
S2 Ilmu Pertanian.(*)