Prof Anshari Terpilih Dekan FBS UNM, Pertama dari Bahasa Indonesia Setelah 27 Tahun
Nama Prof Anshari ditetapkan sebagai Dekan FBS UNM terpilih dalam Ruang Senat gedung fakultas, Kampus UNM Sektor Parangtambung Jalan Mallengkeri
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Prof Anshari terpilih sebagai Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar (FBS UNM) periode 2023-2027.
Akademisi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia itu jadi satu-satunya calon yang mendaftar.
Nama Prof Anshari ditetapkan sebagai Dekan FBS UNM terpilih dalam Ruang Senat gedung fakultas, Kampus UNM Sektor Parangtambung Jalan Mallengkeri Makassar pada Senin (26/12/2022) siang.
Jika tidak ada aral melintang, maka Prof Anshari akan jadi Dekan FBS UNM dari Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia setelah 27 tahun.
Terakhir kali dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia menjabat Dekan FBS UNM pada periode 1991-1995 silam. Namanya Prof Zainuddin Taha.
Penetapan calon Dekan FBS UNM dihadiri Rektor UNM Prof Husain Syam, didampingi Ketua Senat UNM Sulaiman Samad, Dekan FBS UNM Prof Syukur Saud, ketua jurusan, dan sivitas akademika FBS UNM.

Prof Anshari akan melanjutkan kepemimpinan dari dekan sebelumnya, Prof Syukur Saud, akademisi dari Jurusan Bahasa Asing.
Saat ini Prof Anshari menjabat Asisten Direktur III Program Pascasarjana UNM.
Pada 2013 hingga 2016 lalu, Prof Anshari dipercaya menjabat wakil dekan mendampingi dua dekan berbeda.
Pertama, Prof Anshari menjabat Wakil Dekan II periode 2013-2015 mendampingi Dekan Kisman Salija.
Pada 2015-2016, Prof Anshari menjabat Wakil Dekan I mendampingi Syarifuddin Dollah.
Dalam pemaparan visi misi, Prof Anshari menawarkan program 7 menarik.
Mewujudkan Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar sebagai Fakultas yang bereputasi dan berdaya saing global.
Pertama, terwujudnya tata kelola fakultas jurusan, dan program studi yang berdaya saing dan bereputasi.
Kedua, Terselenggaranya pembelajaran yang menguatkan kapasitas mahasiswa dan memilik relevansi tinggi dengan dengan kompetensi masa depan dan kebutuhan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (DUDIKA).