Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tarik Tambang IKA Unhas

Breaking News: Polisi Tetapkan RS sebagai Tersangka Tarik Tambang Maut IKA Unhas

Polrestabes Makassar menetapkan satu tersangka dalam kasus tarik tambang maut Ikatan Alumni atau IKA Unhas Sulsel yang menewaskan satu peserta bernama

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Simanjuntak saat mengumumkan penetapan RS sebagai tersangka tarik tambang maut IKA Unhas Sulsel, di Mapolrestabes Makassar, Jl Jenderal Ahmad Yani, Makassar, Sulsel, Sabtu (24/12/2022). 

Laporan jurnalis Tribun-Timur.com, Muslimin Emba
 
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Polrestabes Makassar menetapkan satu tersangka dalam kasus tarik tambang maut Ikatan Alumni atau IKA Unhas Sulsel yang menewaskan satu peserta bernama Masyita (43).

Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik Satuan Reskrim Polrestabes melakukan gelar perkara, Jumat (23/12/2022) kemarin.

"Kemarin sudah digelar dan sudah naik penyidikan dan ditetapkan tersangka satu orang," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Simanjuntak ditemui di Mapolrestabes Makassar, Jl Jenderal Ahmad Yani, Makassar, Sulsel, Sabtu (24/12/2022).

Tersangka dalam kasus itu, kata AKBP Reonald Simanjuntak, merupakan penanggungjawab kegiatan.

"Inisial (tersangkanya) RS, dia sebagai penanggung jawab dan sebagai stopper," ujarnya.

Baca juga: Tarik Tambang Maut IKA Unhas, Siapa Intelektual Dader?

RS diduga adalah Rahman Syah yang merupakan penanggung jawab acara.

Dalam kasus itu, Polrestabes Makassar memeriksa sebanyak 25 orang saksi.

Selain itu, juga menyita barang bukti berupa tali tambang dan juga rekaman CCTV.

Baca juga: Alasan Polisi Jadikan RS Tersangka Tarik Tambang Maut IKA Unhas

Tarik tambang itu digelar di Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu kemarin.

Selain menewaskan ibu dua anak bernama Masyita, juga mengakibatkan sejumlah peserta mengalami luka-luka.

Mulanya acara berlangsung lancar disertasi sorak dan canda tawa peserta yang terlibat.

Namun nahas, seusai acara, tali sepanjang 1540 meter yang digunakan tarik tambang terputus.

Tali itu dikabarkan putus saat digulung menggunakan mesin yang dioperasikan dalam mobil.

Putusnya tali itu, membuat empat peserta terlempar.

Keluarga Masyita Harap Tak Ada yang Menggiring Opini Sesat Terkait Insiden Tarik Tambang IKA Unhas

Satu peserta perempuan kepalanya terbentur beton pembatas jalan dan meninggal dunia.

Sementara untuk tiga peserta lainnya, mengalami luka-luka.

Tarik tambang yang diikuti ribuan peserta itu ditargetkan memecahkan rekor MuRI sebagai tarik tambang peserta terbanyak.

Pengakuan panitia

Sebelumnya, panitia tarik tambang IKA Unhas Sulsel, Mursalin buka suara perihal kejadian nahas ini.

Ia menyebut kejadian bermula saat korban sedang selfie dengan peserta lainnya.

Saat asyik berswafoto, korban tertarik tali tambang.

"Tiba-tiba tertarik. Jadi tidak ada unsur kesengajaan," ungkap Mursalin mengatakan.

Mursalin dalam kesempatannya juga membantah informasi soal tali tambang yang putus.

"Nda ada tali putus. Tali besar mana bisa putus. Saya siap bersaksi. Saya di TKP," tegas nya.

Namun dari rekaman CCTV korban tidak selfie.

Kesaksian warga

Muh Fahmi Erwin, salah seorang peserta acara tarik tambang memberikan kesaksiannya.

Ia mengungkap, kejadian terjadi begitu cepat.

Semula para peserta sudah memegang tali tambang dari kedua sisi bersiap adu kekuatan.

"Tiba-tiba tali tambang yang tadinya membentang itu tertarik keras sampai putus," ucap Erwin.

Hal ini membuat korban terpental ke arah belakang dan kepala korban terbentur beton pembatas jalan.

Akibatnya, korban mengalami luka hingga keluar darah.

"Sampai dia (korban) terbaring di aspal dan kepalanya pendarahan banyak di situ," tambahnya mengatakan.

Harapan keluarga korban

Keluarga besar Masyita meminta pada semua pihak agar tidak mengeksploitasi musibah yang menimpa Masyita, untuk kepentingan tertentu.

Suami Masyita, Aswan Ahmad yang ditemui di sela acara takziah malam ketiga di kediamannya, di Jalan Kelapa Tiga, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (21/12/2022), menyampaikan agar semua pihak memahami suasana kedukaan keluarga besarnya

Caranya dengan tidak menggiring opini-opini liar, termasuk ikut menyebar foto dan video yang menampilkan jasad istrinya di lokasi kejadian, agar tidak menimbulkan rasa trauma bagi kedua anaknya yang masih kecil. 

“Kami harap tidak ada pihak yang memanfaatkan musibah yang menimpa istri saya, ini sudah menjadi ketetapan Allah dan kami telah ikhlas melepas kepergian istri saya,” ujar Aswan Ahmad, saat menerima kunjungan putri Wali Kota Makassar Aura Ramdhan Pomanto bersama suaminya, dr Udhin Saputra Malik. 

Aswan Ahmad menuturkan, sehari sebelumnya istrinya sudah memperlihatkan firasat sebelum kepergiannya. Menurut Aswan, kondisi kesehatan Masyita tidak sepenuhnya bugar sebelum berangkat ke lokasi acara IKA Unhas.

Diketahui Masyita juga dalam kondisi berkabung setelah meninggalnya ibu kandungnya, 19 hari sebelumnya. 

“Saat sedang mempersiapkan baju putih yang dipakainya ke lokasi acara, istri saya berpesan: tolong jaga anak-anak jika saya meninggal nanti, di saat itu pula saya memandang dan memuji istri saya terlihat cantik sekali,” kata Aswan Ahmad.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved