Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Sulsel

Dinas Kesehatan Rilis 19.311 Kasus Tuberkulosis di Sulsel, Yamali TB Usul Strategi Kolaborasi

Kasus tuberkulosis di Sulawesi Selatan masih tinggi. Berdasarkan data, Sulawesi Selatan berada di posisi kesembilan dari 34 provinsi.

Editor: Muh Hasim Arfah
dok Yamali TB
Penanggung Jawab Program TB Dinkes Sulsel, Dr Andi Julia Junus SKM MKes mengatakan, Indonesia adalah salah satu penyumbang terbanyak kasus TB di dunia. Hal itu dia sampaikan konferensi pers Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di Hotel Khas Makassar, Jl Andi Mappanyukki, Makassar, Jumat (23/12/2022). 

"Optimalisasi strategi komunikasi TBC melalui pengembangan media KIE dan peningkatan keterampilan komunikasi persuasif bagi SDMK dan kader komunitas. Serta adanya integrasi kolaborasi multipihak untuk SPM dan jejaring DPPM dalam kerangka kerja FMS dan perencanaan partisipatif untuk penganggaran SPM TBC," jelasnya. 

Kasri berharap, usulan strategi kolaborasi tadi dapat membantu mensukseskan kegiatan eliminasi TBC di Sulawesi Selatan.


Masalah Bangsa 

Kasus TB di Indonesia yang terus meningkat menjadi masalah bersama bangsa Indonesia, mengingat kasus TBC adalah penyakit dengan dengan jumlah kematian terbanyak di Indonesia. 

Hal tersebut dikemukakan langsung oleh Dr dr Muhammad Anwar selaku Program Koordinator RSSH-ATM Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) wilayah Sulawesi Selatan. 

Baca juga: Menuju Makassar Bebas TB/Tuberkulosis, Indira Jusuf Akan Mulai dari Kelurahan

"Berdasarkan data terbaru, negara kita jadi negara nomor dua dengan kasus TBC terbanyak di dunia dan nomor 4 di Indonesia untuk kasus kematian akibat penyakit ini,” katanya. 

Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan Pertemuan Komunitas dan Pemangku Kepentingan Jejaring DPPM untuk Optimalisasi Pemenuhan Standar Pelayan Minimal Terkait Layanan TBC di Kota Makassar. 

Sejumlah hal juga mengemuka melalui pertemuan tersebut, seperti masih tingginya angka kasus TBC karena diakibatkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya kolaborasi antar komunitas, mekanisme dan upaya rujukan pemeriksaan terduga pasien yang masih rendah, kurangnya edukasi dan strategi komunikasi terkait TBC, serta belum adanya penganggaran SPM (Standar Pelayanan Minimal) untuk TBC.

Menanggapi hal tersebut, Ketua tim District Based Public Private Mixed (DPPM) Kota Makassar, dr Ashari memberikan beberapa saran. 

"Ada berbagai faktor yang membuat sulitnya proses eliminasi TB di Indonesia khususnya di kota Makassar, untuk itu perlu adanya pertemuan DPPM, kemudian melakukan pendataan lalu buatkan lagi pertemuan bagi jejaring DPPM yang ada,” katanya.

Baca juga: Identifikasi Penularan Tuberkulosis, Dinkes Makassar Ajak Masyarakat Pakai Aplikasi Sobat TB

Dalam kegiatan tersebut kemudian menghasilkan 6 usulan strategi kolaborasi yang bisa dilakukan  yaitu :

*Perluasan jejaring eksternal DPPM FKTP dan FKRTL serta berkolaborasi dengan komunitas.

*Penguatan mekanisme dan upaya rujukan pemeriksaan orang terduga TBC dengan kolaborasi komunitas dan fasilitas layanan kesehatan(faskes).

*Peningkatan penemuan terduga TBC secara aktif dengan edukasi di faskes jejaring DPPM dan berkolaborasi dengan komunitas.

*Penguatan penemuan terduga TBC secara pasif intensif di jejaring internal faskes dan berkolaborasi dengan komunitas.

*Optimalisasi strategi komunikasi TBC melalui pengembangan media KIE dan peningkatan keterampilan komunikasi persuasif bagi SDMK dan kader komunitas. 

*Integrasi kolaborasi multipihak untuk SPM dan jejaring DPPM dalam kerangka kerja FMS dan perencanaan partisipatif untuk penganggaran SPM TBC.(*)

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved