Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Simulasi Tanggap Bencana

Lima Kecamatan Rawan Banjir di Makassar, Pemkot Simulasi Tanggap Bencana

Pemerintah Kota Makassar semakin mengencangkan kesiapan menghadapi bencana dengan menggelar simulasi tanggap bencana.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Pemkot Makassar melakukan apel kesiapsiagaan dan simulasi tanggap darurat bencana di Anjungan Pantai Losari, Jl Penghibur, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Selasa (6/12/2022). Kesiapsiagaan dari BPBD terus berjalan apalagi lima kecamatan di Makassar rawan banjir. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Potensi bencana di musim penghujan kian tinggi.

Pasca dilanda banjir pada pertengahan November lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar semakin mengencangkan kesiapan menghadapi bencana kedepan.

Untuk itu Pemkot Makassar melakukan apel kesiapsiagaan dan simulasi tanggap bencana di Anjungan Pantai Losari, Jl Penghibur Kecamatan Ujung Pandang, Selasa (6/12/2022).

Kepala Pelaksana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPBD) Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan ada lima kecamatan di Kota Makassar yang rentan banjir.

Lima kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Biringkanaya, Manggala, Tamalanrea, dan Panakkukang.

"Bahkan di 2021 Tamalate juga masuk titik banjir. Tamalate merupakan titik baru banjir tahun lalu," ungkapnya.

Ia menegaskan kesiapsiagaan dari BPBD terus berjalan.

Upaya yang dilakukan mulai dari sosialisasi hingga pembinaan warga khususnya di titik lokasi yang rentan atau rawan banjir.

"Bagaimana penyelamatan, apa yang diselamatkan, di mana titik evakuasi, jalur evakuasinya seperti apa dan kami bekerjasama dengan kecamatan dan kelurahan terkait hal tersebut," tuturnya.

Kegiatan hari ini merupakan gladi lapang untuk memastikan bagaimana langkah-langkah operasional agar terkoordinir.

Seluruh peralatan kebencanaan diperlihatkan dan disimulasikan.

Selain itu, sumber daya manusia mulai dari personel BPBD, Basarnas hingga relawan NGO lainnya turut hadir dalam apel kesiapsiagaan ini.

Paling tidak kesiapsiagaan seluruh perlengkapan dan SDM bisa meminimalisir dampak bencana yang terjadi.

Lanjut Achmad Hendra, untuk peralatan bencana tersedia banyak kendaraan seperti kendaraan dalmas, pick up, dan kendaraan evakuasi lainnya.

"Kami punya pelampung, jaket, helmet, perahu karet, perlengkapan selam dan peralatan rescue lainnya," paparnya.

Untuk personel, BPBD menyiapkan 100 tenaga, 60 orang diantaranya merupakan tim relasi cepat (TRC).

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Makassar M Ansar menyampaikan, apel siaga dan simulasi bencana ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak bencana banjir di Kota Makassar.

Semua pihak harus terlibat kata Ansar, bukan hanya Pemkot Makassar tetapi juga TNI/Polri, Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) hingga masyarakat.

"Banyak kemampuan kita yamg bisa kita lakukan untuk melakukan penanganan. Contoh misalnya kalau terjadi bencana yang pertama ada unsur masyarakat, unsur petugas, kemudian unsur alam," tuturnya.

Ia meminta agar disiapkan tempat evakuasi warga yang lebih layak.

Kepala Kantor Basarnas Sulsel Djunaidi mengaku siap mendukung penuh Pemkot Makassar dalam penanganan bencana.

Apalagi penanganan kebencanaan merupakan tugas dan tanggung jawabnya.

Persiapan penanganan kebencanaan sudah dilakukan, termasuk membentuk dan melatih bala SAR.

"Sudah dibentuk bala sar mulai dari empat hari yang lalu kita latih 600 orang hingga besok penutupan," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved