Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Keluh Kesah Pedagang Sembako di Pasar Sentral Enrekang, Sepi Pembeli Imbas Kenaikan Harga

Beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan seperti, beras, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam ras, dan susu.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur Erlan Saputra
Sejumlah pedagang di Pasar Sentral Enrekang, Sulawesi Selatan, mengeluhkan harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan, Jumat (2/12/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Sejumlah pedagang di Pasar Sentral Enrekang, Sulawesi Selatan, mengeluhkan harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan, Jumat (2/12/2022).

Beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan seperti, beras, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam ras, dan susu.

Pemicu kenaikan tersebut lantaran kelangkaan stok di distributor daerah Kabupaten Enrekang.

Adapun pemicu lainnya disebabkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa bulan lalu.

"Semenjak BBM naik barang juga naik harga. Jadi berdampak ke barang," ujar Diana (45) pedagang sayur-mayur.

Menurutnya, pedagang saat ini harus mengurangi barang dagangannya lantaran sangat minim pembeli.

Disisi lain, pedagang belum merasakan kenaikan pendapatan.

"Memang harga tinggi, tapi jarang pembeli. Kadang barang dagangan kami itu tidak laku sama sekali," katanya.

Sementara itu, Nurhaini pedagang beras mengaku kenaikan harga beras sudah berlangsung sejak awal bulan November 2022 lalu.

Seperti beras jenis Cap Mutiara kini dijualkan rata-rata Rp 10.625 dari harga sebelumnya Rp 10.000 per kilogram.

Sementara beras cap mawar merah Rp 10.500 dari harga Rp 10.000.

"Sangat berpengaruh ke penjualan kami, karena kita kaget karena tiba-tiba harga beras naik," katanya.

Dia mengaku sejak sebulan terakhir, pendapatan dagangannya turun drastis lantaran sepi konsumen.

Orang berbeda, Penyuluh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Enrekang, Risma mengatakan, pemicu kenaikan harga lantaran kurangnya pasokan komoditas pangan ke Kabupaten Enrekang.

"Inikan musim panen, dan beras kita di sini dari Pinrang, Sidrap, dan Palopo. Nah katanya dari penghasil beras itu banyak yang kirim ke pulau Jawa. Begitupun dengan BULOG, jadi makanya harganya naik," kata Risma.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved