Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bharada E Bongkar Kelakuan Putri Candrawathi Saat Ferdy Susun Rencana, Eliezer Kaget Saat Dengar

Bharada E juga mengungkap peran Putri Candrawathi. Kelakuan Putri saat rencanakan pembunuhan juga diungkap.

Editor: Ansar
Kolase TribunTimur.com
Ferdy Sambo, Bharada E dan Putri Candrawathi. Bharada E merinci momen saat dipanggil menghadap Ferdy Sambo sebelum menghabisi nyawa Yosua Hutabarat. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bharada E merinci momen saat dipanggil menghadap Ferdy Sambo sebelum menghabisi nyawa Yosua Hutabarat.

Bharada E juga mengungkap peran Putri Candrawathi. Kelakuan Putri saat rencanakan pembunuhan juga diungkap.

Kelicikan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi diungkap Bharada E saat duduk menjadi saksi untuk terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Maruf.

Kala itu, Putri Candrawathi ikut terlibat dan setuju dengan skenario Sambo.

Akhirnya yang ditunggu tiba, pada Rabu 30 November 2022, Richard Eliezer jadi saksi dalam kasus pembunuhan berencana Yosua untuk  terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Maruf.

Baca juga: Kebohongan Bharada E Dibongkar Ibu dan Ayah, Tak Percaya Terjadi Baku Tembak Tapi Didoktrin

Baca juga: Cerita Bharada E Lihat Putri Candrawathi Marah Sambil Bawa Pistol Keluar Rumah, Siapa Dicari?

Dalam sidang Eliezer membongkar peran Putri Candrawathi dalam rencana pembunuhan Yosua.

Eliezer dalam kesaksiannya bilang, pada  8 Juli 2022 Eliezer diminta menghadap Ferdy Sambo di lantai tiga Rumah Jl Saguling.

Eliezer bahkan kaget ketika Sambo sebut Yosua melecehkan Putri Candrawathi dan memintanya menghabisi nyawa Yosua.

Eliezer menyebut saat itu Ferdy Sambo dalam kondisi emosional.

Kemudian tibalah saat Sambo menjabarkan skenario yang ia buat.

Sambo perintahkan Eliezer untuk menembak Yosua.

Bahkan sambo tegas menyatakan berani bertanggung jawab atas perintahnya. 

Momen sandiwara dibongkar

Bharada E mengungkapkan momen saat Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo bersandiwara setelah pembunuhan terhadap Brigadir J di rumah dinas di Kompleks Polri Duren Tiga Nomor 46, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.

Menurut Richard, setelah Yosua tewas dibunuh, Ferdy Sambo kemudian meletakkan senjata api ke tangan jenazah ajudannya itu sebagai bagian dari skenario tembak menembak yang sudah direncanakan sebelumnya.

Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santosa kemudian bertanya apa lagi yang dilakukan Ferdy Sambo setelah meletakkan senjata api di tangan jenazah Yosua.

Baca juga: Isi Surat Cinta Syarifah Ima Untuk Ferdy Sambo Bikin Heboh, Tangan Gemetar Saat Tulis I Love You

Baca juga: Sosok Wanita Misterius Datang Menangis di Rumah Ferdy Sambo Sebelum Brigadir J Tewas, Putri Marah

"Habis senjata diletakkan dia langsung berdiri Yang Mulia. Marah dia teriak ke kita, 'kalian tidak bisa jaga ibu!'" kata Richard saat memberikan keterangan di persidangan terdakwa Bripka Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Ma'ruf, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022), seperti dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.

Setelah itu seingat Richard, Ferdy Sambo kemudian memerintahkan kepada Ricky atau Kuat buat memeriksa ponsel Yosua.

Kemudian Sambo keluar dari ruangan.

Sedangkan Richard memilih menghindar dan mengalihkan pandangan dari jenazah Yosua yang dalam kondisi tertelungkup.

Menurut Eliezer, tidak lama kemudian salah satu ajudan lain Ferdy Sambo, Adzan Romer, masuk ke dalam rumah dan bertanya tentang apa yang terjadi.

Akan tetapi, Richard mengaku saat itu pikirannya kosong dan baru fokus kembali ketika tangannya ditepuk oleh Romer.

Ferdy Sambo, kata Richard, kemudian kembali masuk ke dalam rumah dan ke kamar yang di dalamnya terdapat sang istri, Putri Candrawathi.

"Dia (Ferdy Sambo) lewat ke arah...lewat depan mayat Yang Mulia. di samping almarhmum lewat. Lewat antara saya.

Romer di sini (depan), saya di sini (belakang). Dia sempat sikut si Romer, 'kau enggak bisa jaga ibu'," kata Richard.

Padahal Romer sedang berada di luar rumah saat peristiwa pembunuhan Yosua terjadi.

Hal itu terungkap melalui rekaman kamera CCTV yang mengarah ke pertigaan rumah dinas Ferdy Sambo yang diputar jaksa penuntut umum dalam sidang sebelumnya.

Dalam rekaman kamera CCTV itu terlihat Romer dan seorang asisten rumah tangga Sambo, Diryanto alias Kodir, berada di luar tempat kejadian perkara.

Romer bahkan terlihat sempat mencabut senjata api dan berlari ke arah depan rumah saat mendengar suara tembakan, dan kemudian masuk ke dalam rumah.

Richard kemudian menceritakan Sambo keluar dari kamar sambil memeluk Putri, dan berjalan melewati samping jenazah Yosua.

Setelah itu keduanya keluar dari rumah.

Setelah itu, kata Richard, Sambo memerintahkan Ricky mengantarkan Putri kembali ke rumah pribadi di Jalan Saguling.

Menurut Richard, saat itu jeda selepas pembunuhan dan kedatangan mantan Kasat Reskrim Polres Jaksel Ridwan Rhekynellson Soplanit ke TKP masih agak lama.

"Jadi pas keluar itu FS ini masih, saya tidak tahu itu apa ya, tapi dia itu...'Hei kau cari ambulans'. Cari ini, cari ini. Dia bilang begitu ke Yogi (Prayogi Iktara Wikaton, ajudan Ferdy Sambo) kalau tidak salah," ucap Richard.

"Yogi sempat lari cari ambulans. Baru dia (FS) sempat masuk, sempat nelpon, sempat masuk ke dalam, keluar lagi.

Jadi masih agak lama Yang Mulia sampai Pak Kasat datang. Jadi bukan habis penembakan langsung Pak Kasat datang," ujar Richard.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved