Andi Sudirman Sulaiman: Stunting dan Gizi Buruk Tolong Diperhatikan
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menegaskan fokus utama Sulsel sejalan dengan pusat, yakni penanganan inflasi daerah.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Abdul Azis Alimuddin
Seperti, Dana Bagi Hasil (DBH) Rp948,64 miliar atau 3,20 persen.
Selanjutnya, Dana Alokasi Umum (DAU) Rp18,42 triliun atau 62,10 persen.
Kemudian untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik senilai Rp2,45 triliun, DAK non-fisik sekira Rp5,63 triliun.
Lalu, Dana Insentif Daerah (DID) Rp218,64 miliar atau 0,74 persen dan terakhir Dana Desa senilai Rp1,99 triliun atau sebesar 6,71 persen.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sulsel Syaiful menegaskan ada beberapa hal sangat perlu diperhatikan dalam pelaksanaan anggaran 2023.
“Pertama, percepatan proses pengadaan barang dan jasa. Kemudian, percepatan pemenuhan dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa,” kata Syaiful.
Termasuk kata Syaiful, penetapan pejabat perbendaharaan (KPA, PPK, bendahara, PPSPM) apabila terdapat perubahan.
Dari diperoleh, Makassar menerima alokasi TKD tertinggi.
Pemkot Makassar menerima alokasi dana sekira Rp2 triliun, disusul Bone dengan angka Rp1,9 triliun.
Melengkapi tiga tertinggi ada Gowa senilai 1,2 triliun.
Sedangkan daerah dengan transfer dana terendah, yakni Parepare dengan alokasi Rp636 miliar.
Sementara Pemprov Sulsel menerima dana transfer Rp4,3 triliun.
Angka ini meningkat dari tahun 2022 senilai Rp 4,1 triliun.
“Saya berharap uang yang dikasih dihabiskan dan jangan dikembalikan. Jangan dikembalikan, kalau dikembalikan saya yang pusing,” ujarnya.(*)
Rincian Alokasi TKD 2023