Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pembunuhan di Magelang

Pembunuh Keluarga Magelang Tak Perlihatkan Penyesalan Meski Terancam Hukuman Mati, Tatapannya Tajam

Pelaku pembunuhan ayah, ibu, dan kakak di Magelang terancam hukuman mati gegara meracuni keluarganya.

Editor: Sudirman
Youtobe Tribun Timur
Pelaku pembunuhan satu keluarga di Magelang terancam hukuman mati. Meski terancam hukuman mati, pelaku tak menunjukkan rasa penyesalan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Meski sudah terancam hukuman mati, Dhio (22) yang membunuh ayah, ibu dan kakaknya menggunakan racun seakan tak menyesal.

Hal itu terlihat dari penampilan Dhio saat diperiksa penyidik di Polres Magelang, Jawa Tengah.

Mengenakan kaos tahanan warna oranye nomor 14 dan tangan terborgol, Dhio sama sekali tak menampilkan ekspresi menyesal.

Alih-alih menunduk seperti yang dilakukan mayoritas tersangka, Dhio justru berjalan dengan kepala tegak dan tatapan yang tajam.

Dalam kasus ini Dhio bakal dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Baca juga: Satu Keluarga Tewas Diracun di Magelang, Lambung dan Usus Korban Terbakar Akibat Sianida

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, sikap Dhio di lokasi tewasnya ketiga korban di rumahnya yang terletak di Dusun Prajen, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang pada Senin (28/11/2022) juga membuat polisi heran.

Pasalnya, sikap Dhio begitu tenang tak seperti sedang berduka meski satu keluarganya tewas secara bersamaan.

"Tidak ada tanda-tanda kehilangan keluarga dekat, terlebih orang tua dan kakak kandungnya," ujar Plt Kapolres Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun dilansir dari Youtube TV One News, Rabu (30/11/2022).

Sikap Dhio itulah yang memunculkan kecurigaan polisi.

Terlebih, Dhio bersikeras menolak agar ketiga korban untuk diautopsi.

"Disini muncul kecurigaan ketika saya menanyakan kepada yang bersangkutan untuk para korban ini akan diatuopsi, yang bersangkutan menolak secara tegas. Padahal kerabat korban ingin untuk seluruh korban dilakukan autopsi," kata Kapolres.

Racun Sianida

Kepala Bidokkes Polda Jawa Tengah Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan, ditemukan racun jenis sianida dari dalam tubuh ketiga korban.

Menurut Hastry, jejak racun sianida ini ditemukan dalam pemeriksaan organ lambung, sampel darah, dan urine ketiga korban.

Selain itu, dari bibir dalam, tenggorokan sampai ke lambung dan usus korban juga ditemukan warna kemerahan seperti terbakar sebagai tanda adanya zat beracun yang masuk melalui mulut.

Baca juga: Unggahan Terakhir Dhea Jelang Diracuni Dhio Daffa di Magelang Bak Firasat, Tersenyum Peluk Adik

Hastry menambahkan, tidak diketahui seberapa banyak kandungan sianida yang masuk ke tubuh korban, lantaran sudah terserap ke dalam tubuh.

Namun, dari tanda yang ditemukan di organ dalam korban, pelaku memasukkan racun sianida dengan takaran yang banyak.

Hal ini juga diperkuat dari pengakuan pelaku Dhio Daffa Syahdilla (22) yang memasukkan sekitar dua sendok racun di masing-masing minuman teh dan kopi yang biasa diminum korban pada pagi hari.

Dan menurut Hastry dalam ilmu Toksikologi, dua (2) miligram sianida itu sudah sangat mematikan.

Motif Sakit Hati

Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengungkapkan motif Dhio meracuni ayahnya Abas Ashar ibu, Heri Riyani; dan kakaknya Dea Khairunisa adalah karena sakit hati.

Sakit hati lantaran Dhio dibebani keluarga untuk membantu perekonomian keluarga setelah Abas pensiun dua bulan lalu.

Sementara kakaknya Dea tidak dibebani.

Sajarod pun mengungkapkan sumber penghasilan keluarga tersebut hanya berasal dari uang pensiun Abas.

Sedangkan Dhio dan Dhea tidak bekerja.

Beban ekonomi keluarga tersebut pun semakin bertambah ketika Abas jatuh sakit dan perlu biaya pengobatan.

Baca juga: Mengenal Arsenik Racun yang Digunakan Dhio Daffa Habisi Nyawa Ibu dan Ayah di Magelang, Ada 8 Gejala

Apalagi menurut keluarga korban, Dhio ini sering menghambur-hamburkan uang ayahnya.

Deretan permasalahan ekonomi ini membuat Dhio merasa dibebani keluarganya.

Fakta mengejutkan juga terungkap jika percobaan pembunuhan sudah dua kali dilakukan.

Namun yang pertama melalui es dawet gagal. Percobaan pertama dilakukan pada 23 November 2022 lalu.

Rencana Dhio adalah menaruh racun arsenik ke minuman dawet yang dibelinya.

Dawet tersebut pun diberikan kepada Abas, Riyani, dan Dhea.

Bahkan ada beberapa orang lain yang juga diberi dawet tersebut.

Namun, kata Sajarod, lantaran kadar racun yang rendah maka korban hanya menderita muntah-muntah.

Rencana Dhio untuk membunuh keluarganya kembali dilakukan pada Senin (28/11/2022) kemarin.

Dhio memasukkan racun sebanyak dua sendok teh ke minuman yang diminum oleh para korban.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved