Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Rp1,5 Miliar

Kepala Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan Nugroho Wahyu Widodo mengatakan barang itu hasil dari operasi tim gabungan.

Penulis: M Yaumil | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Bea Cukai Parepare musnahkan barang ilegal senilai Rp1,5 miliar di halaman kantor, Jalan Andi Cammi, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), di Selasa (29/11/2022) siang 

TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Bea Cukai Parepare musnahkan barang ilegal senilai Rp1,5 miliar di halaman kantor, Jalan Andi Cammi, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), di Selasa (29/11/2022) siang.

Barang ilegal itu berupa rokok sebanyak 1,3 juta batang dan minuman sebanyak 12 liter.

Kepala Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan Nugroho Wahyu Widodo mengatakan barang itu hasil dari operasi tim gabungan.

"Sebanyak 1,3 juta batang rokok kemudian minumannya 12 liter. Minuman itu di dapat di tempat hiburan malam," katanya.

Bea Cukai Parepare mempunyai wilayah yang cukup luas meliputi 12 kabupaten kota.

Barang-barang ilegal ini tidak mempunyai cukai atau tidak bayar pajak.

Sehingga diperkirakan dari barang-barang ini merugikan negara sebesar Rp1 miliar.

"Kerugiannya Rp1 miliar lebih kalau total nilainya Rp1,5 miliar," ujarnya.

"Jadi atas barang ilegal tersebut sangat merugikan negara oleh karena itu harus memberikan bantuan kepada kami kalau ada barang ilegal," jelas Wahyu.

Wahyu menjelaskan, pajak dari cukai rokok untuk membiayai negara.

60 persen dari harga rokok langsung masuk ke kantong negara sebagai pajak.

"Harga rokok itu 60 persen untuk negara jadi kalau harganya 40 ribu berarti 24 ribunya untuk negara," imbuhnya.

Saat covid 19 menyerang, pemerintah menggunakan pendapatan pajak untuk membiayai seluruh kerja-kerja pemerintah.

"Kemarin dua tahun covid 19, semua di tanggung negara kemudian vaksinnya, rumah sakitnya, puskesmas, dokternya semua dari situ. Oleh karena itu kalau tidak ada penerimaan kita akan sulit membiayai negara," terang Wahyu.

Selain itu, Sulsel sendiri hanya sebagai tempat pemasaran barang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved