Opini
BPSDM Adalah 'Kawah Candradimuka' ASN
BPSDM Sulsel akan terus mencetak aparatur yang cerdas, terampil, kompeten dengan balutan individu berkarakter, berakhlak, bermoral dan berintegritas.
Imran Jausi masa kepemimpinannya mendukung penuh program wajib bisa membaca Alquran bagi peserta Latsar muslim.
Maklum, pejabat yang memimpin BPSDM harus paham betul bahwa ilmu dan keterampilan tak ada gunanya tanpa moralitas yang baik atau tak beradab dan tak berakhlak.
Beradab itu adalah tindakan moral yang lahir dari proses pendidikan formal dan non formal, sedangkan berakhlak adalah tindakan moral yang lahir dari proses ibadah kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai badan publik, BPSDM Sulsel akan tetap berfungsi sebagai “kawah candradimuka” bagi para ASN Pemprov Sulsel dan ASN kabupaten kota di Sulsel.
BPSDM Sulsel akan terus mencetak aparatur yang cerdas, terampil, kompeten dengan balutan individu ASN yang berkarakter, berakhlak, bermoral dan berintegritas.
Mencetak ASN yang berkarakter dan berintegritas serta bermoral, bukan saja didapat dari materi pengampuan Latsar atau PKA (Pelatihan Kepemimpinan Administrator) dan PKN (Pelatihan Kepemimpinan Nasional). Tapi lebih dari itu, karakter pengajar dan pemimpin badan publik tersebut harus mampu menjadi mirroring (contoh) yang baik.
Berkaca dari itu, fasilitator yakni widyaiswara (pengajar,red) dan penyelenggara kediklatan harus menatap diri sebelum memfasilitasi atau menerapkan materi materi kediklatan.
Karena di sini, bukan kawah biasa, tapi “Kawah Candradimuka”.
Contoh konkret, widyaiswara yang mengampu materi Anti Korupsi, tapi tidak tepat waktu mengajar alias terlambat masuk kelas tanpa alasan yang jelas.
Itu sudah merusak marwah materi Anti Korupsi. Ujung-ujungnya menodai “kawah”.
Konsep continuous improvement harus terus diterapkan.
Hari ini harus lebih baik dalam berbagai hal dibanding hari kemarin. Hari esok tentu wajib lebih baik daripada hari ini.
Jangan sebaliknya. Inilah yang disebut Kaizen. Semangat dan Jayalah terus BPSDM Sulsel!(*)