Pungli
Danny Pomanto Siap Bongkar Dalang Pungli di Makassar, Sudah Kantongi Nama Lurah-lurah Nakal
Wali Kota Makassar Danny Pomanto siap membongkar dalang pungli di Makassar. Suami Indira Jusuf Ismail sudah mengantongi nama lurah-lurah nakal.
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Wali Kota Makassar Danny Pomanto siap membongkar dalang pungutan liar (pungli) di Makassar.
Hal tersebut menyusul adanya kepada oknum lurah yang melakukan pungutan liar (pungli) terhadap perusahaan telekomunikasi atau provider.
Danny mengungkap, bukan cuma satu lurah yang melakukan pungli.
Banyak lurah nakal memanfaatkan jabatannya untuk mendapatkan keuntungan.
Suami Indira Jusuf Ismail mengaku sudah mengantongi nama-nama lurah nakal.
"Ohh sudah ada mi catatan ku (lurah nakal), wah lebih (puluhan)," ungkap Danny, saat ditemui di kediamannya, Jl Amirullah, Rabu (16/11/2022).
Menurutnya, lebih baik jika ia terang-terangan mengungkap dalang dari pungli ataupun tindakan menyimpang di tubuh pemerintah.
Dari pada nantinya saat berkasus hukum namanya diseret-seret karena terlibat.
"Saya lebih bagus terbuka begini dari pada nanti lagi jadi kasus hukum dia pikir orang setor-setor di wali kota," tuturnya.
Danny menambahkan, untuk mengungkap pelaku pungli tersebut ia meminta korban untuk menyebut namanya.
"Saya paksa dia (korban pungli) sebut. Sebut namanya kalau tidak sebut saya tidak kasih izin ko anu mu (pemasangan jaringan) saya bongkar semua. Berapa kau dimintai? Ingat tidak ada satu pun satu sen pun pungutan soal ini ingat," tegasnya.
Danny juga mewanti-wanti para camat, jangan sampai mereka berperan dalam pungutan liar terhadap perusahaan telekomunikasi.
"Jadi saya juga panggil camat, dimana kau monitoring, jangan sampai kau disetor-setor juga," tutup Danny.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengungkap ada lurah yang melakukan pungutan liar (pungli) ke pengusaha telekomunikasi.
Danny menyampaikan mendapat laporan tersebut langsung dari pengusaha telekomunikasi.
Tak tanggung-tanggung, pungli yang dilaporkan mencapai Rp75 juta.
"Saya didatangi salah satu perusahaan telekomunikasi sampai saya agak malu hati. Ada satu lurah meminta pungutan liar/uang ke pengusaha fiber optik termahal di dunia. Sudah ada catatannya di saya," ungkap Danny saat rapat koordinasi bersama OPD di Kantor Balai Kota Makassar, Selasa (15/11/2022).
Danny menegaskan akan mengusut oknum lurah yang melakukan pungutan.
Apalagi, pemberian izin untuk pemasangan fiber optik bukan wewenang kelurahan.
Lurah bersangkutan terancam dinonjobkan.
"Tidak semua bisa pasang sembarang kabel dan menggali ini kota. Walaupun ijin di kita," jelasnya.
"Kau (lurah) kasih bersih namamu. Bayangkan ada yang diminta Rp75 juta. Segera saya akan usut. Berhenti yang begitu-begitu. Siapapun dia," sambungnya.
Danny pun meminta lurah tersebut mengembalikan uang itu.
"Satu bulan (waktu) kembalikan itu uang," tegas Danny. (*)