Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lansia Ditemukan Meninggal

Tak Punya Hubungan Keluarga, Terungkap Alasan Pensiunan BKKBN Bantu Nenek Hali Lansia Asal Bone

Andi Abdul Latif seorang pensiunan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kecamatan Kahu, berjasa bagi nenek Hali lansia asal Bone

Editor: Sakinah Sudin
Kolase TRIBUN-TIMUR.COM
Nenek Hali (80) saat masih hidup (kiri) saat menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah Desa Arallae, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Andi Abdul Latif, seorang pensiunan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kecamatan Kahu, berjasa bagi nenek Hali.

Andi Abdul Latif tak punya hubungan keluarga dengan nenek Hali.

Meski demikian, Andi Abdul Latif dengan ikhlas membantu nenek Hali atas dasar kemanusiaan.

Berikut selengkapnya!

Diberitakan, Nenek Hali lansia asal Desa Aralle, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, diduga meninggal dunia akibat kelaparan.

Mayat Nenek Hali pertama kali ditemukan, Jumat (11/11/2022).

Nenek Hali tinggal bersama cucunya, Ari (10).

Belakangan terungkap, nenek Hali dan Ari tinggal di rumah semi permanen, di atas tanah milik Andi Abdul Latif (60).

Rumah semi permanen tersebut dibangun menggunakan dana pribadi dari Andi Abdul Latif.

Demikian penjelasan Andi Abdul Latif saat dihubungi Tribun-Timur.com melalui panggilan suara, Senin (14/11/2022) pukul 13.49 Wita.

"Tanah itu betul milik saya, rumah juga saya yang buatkan. Beliau sempat tinggal di rumah saya selama tiga bulan," kata Abdul Latif.

Namun karena ingin tinggal sendiri, Andi Abdul Latif kemudian membangunkan rumah semi permanen tersebut untuk almarhuma nenek Hali.

Rumah semi permanen itu, atapnya terbuat dari seng, dindingnya hasil tumpukan papan yang dipaku ke tiang-tiang kayu, dan alasnya adalah lantai acian atau semen poles.

"Almarhuma ini sebelumnya sempat tinggal di rumah keluarga dari almarhum suaminya di Arallae. Setelah itu almarhuma nenek Hali memutuskan ke Makassar menyusul anak laki-lakinya yang bungsu," jelasnya.

Setelah di Makassar, karena merasa tidak nyaman hidup di kota metropolitan, nenek Hali kemudian memutuskan kembali ke Desa Arallae di Bone.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved