Lansia Ditemukan Meninggal
Sosok Pensiunan BKKBN Berjasa bagi Lansia Asal Bone, Belikan Beras hingga Tanggung Listrik dan Air
Nama Andi Abdul Latif, seorang pensiunan BKKBP, tidak bisa dilepaskan dari kehidupan Nenek Hali (80) lansia asal Desa Aralle, Kecamatan Kahu, Bone.
Penulis: Noval Kurniawan | Editor: Sakinah Sudin
TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Nama Andi Abdul Latif, seorang pensiunan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kecamatan Kahu, tidak bisa dilepaskan dari kehidupan Nenek Hali (80).
Diketahui, Nenek Hali lansia asal Desa Aralle, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, diduga meninggal dunia akibat kelaparan.
Mayat Nenek Hali pertama kali ditemukan, Jumat (11/11/2022).
Di usia senjanya, Nenek Hali tinggal di rumah yang berdiri di atas tanah milik Andi Abdul Latif.
Tak hanya tanah, Andi Abdul Latif juga memasok listrik dan air kepada Nenek Hali.
Bahkan, Andi Abdul Latif membelikan kebutuhan pokok buat Nenek Hali seperti beras, ikan, dan lainnya.
Demikian penjelasan tetangga nenek Hali, Andi Atto (29) kepada Tribun-Timur.com, Minggu (13/11/2022).
Rumah Andi Atto sendiri berjarak sekitar 70 meter dari rumah nenek Hali.
Berikut selengkapnya!
Nenek Hali Sempat ke Makassar
Andi Atto mengatakan, semasa hidup, Nenek Hali sempat menjenguk anaknya yang berada di Makassar.
Nenek Hali diketahui tinggal berdua dengan cucunya bernama Ari yang berusia sekitar 10 tahun.
Ari sudah memilih ikut tinggal bersama neneknya sebelum duduk di bangku sekolah.
Semasa hidup, nenek Hali dikenal ramah selalu menyapa dan baik hati ke tetangga.
Dia sempat tinggal di rumah keponakannya bernama Bambang, anak dari saudara almarhum suami nenek Hali.
Bambang berprofesi sebagai sopir antar daerah rute Sinjai-Makassar.
Sedang suami nenek Hali telah meninggal sekitar lima tahun lalu.
Namun belakangan, karena rumah tersebut ingin digunakan Bambang, nenek Hali kemudian diberi uang oleh keponakannya itu untuk pindah.
Uang tersebut digunakan nenek Hali untuk menyusul anaknya yang menetap di Makassar.
Karena diduga tidak betah hidup di kota metropolitan itu, nenek Hali kemudian kembali ke Desa Arallae di Bone.
"Setelah ke Makassar, kurang lebih satu minggu kembali lagi di Desa Arallae," ucapnya.
"Karena tidak betah di Makassar, dia pulang ke Arallae, tetapi sudah tidak punya rumah, dia terlantar. Jadi dia tidur di sembarang tempat," sambung Andi Atto.
Nenek Hali Tinggal di Atas Tanah Milik Pensiunan BKKBP
Setelah itu, kata Atto, nenek Hali kemudian diberi tempat tinggal oleh Andi Abdul Latif, seorang pensiunan BKKBN Kecamatan Kahu.
Abdul Latif menggunakan tanahnya untuk didirikan rumah agar bisa ditinggali nenek Hali.
Rumah yang ditinggali nenek Hali berbentuk semi permanen, hasil gotong royong warga.
Atapnya terbuat dari seng, dinding rumah hasil tumpukan papan yang dipaku ke tiang-tiang kayu, sedang alas rumahnya merupakan lantai acian atau semen poles.
"Beliau (Andi Abdul Latif) yang kasihkan tanah untuk dibangunkan rumah. Listriknya dari beliau, begitu juga airnya. Bahkan dia yang hidupi seperti belikan beras, ikan dan lain-lain," jelas Andi Atto.
Anak nenek Hali sendiri diketahui berjumlah tujuh orang.
Ketujuh anak itu merantau ke berbagai daerah.
Mulai dari Makassar, Palu, hingga Pulau Jawa.
"Sesekali anaknya yang tinggal di Makassar datang menjenguk nenek Hali. Karena mungkin keterbatasan juga, jadi datang pas lebaran," ujarnya.
Selain mengandalkan bantuan tetangga, nenek Hali juga hidup dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan pemerintah setempat.
"Kalau ada bantuan sosial dari pemerintah biasa saya kasih. Kalau lewat di rumahnya juga biasa saya kasih beras dan uang," kata Kepala Desa Arallae, Andi Fahri Baso ke Tribun-Timur.com, Minggu (13/11/2022).
3 Tahun Terakhir Andalkan Bantuan Tetangga dan Pemerintah
Namun sejak tiga tahun terakhir, nenek Hali yang hidup mengandalkan bantuan tetangga dan pemerintah setempat, kesehatannya mulai menurun.
Fisiknya mulai melemah sehingga mudah sakit-sakitan.
Diketahui nenek Hali kemudian meninggal di kediamannya Desa Arallae, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Jumat (11/11/2022).
Nenek Hali menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 17.55 Wita.
"Karena tidak pernah makan," ucap Andi Atto. (*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita