Hingga 2023 Makassar Tanpa Stadion, Kadispora Sulsel Blak-blakan Alasannya di Hadapan Wakil Rakyat
Ia mengatakan bahwa Stadion Mattoanging merupakan bangunan spesifik yang kompleks.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulawesi Selatan Andi Arwin Azis mengaku dilema membangun Stadion Mattoanging.
Hal tersebut disampaikan saat rapat pembahasan Ranperda tentang APBD tahun anggaran 2023 di gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Senin (14/11/2022).
Ia mengatakan bahwa Stadion Mattoanging merupakan bangunan spesifik yang kompleks.
Sehingga membutuhkan penyedia yang memenuhi syarat teknis sebagai dasar untuk membangun stadion.
Ia mengaku selama ini kesulitan mendapatkan pemenang tender. Sebab dibutuhkan yang berkualifikasi nasional.
Sementara BUMN juga tidak bisa masuk terlibat masuk jika anggaran di bawah Rp 100 miliar.
"Sehingga memang sangat dilema kita," katanya.
"Kita mau menghadirkan sarana prasarana berstandar internasional namun di lain sisi kita juga tidak tersedia anggaran mencukupi untuk itu," tambahnya.
Andi Arwin Azis menjelaskan pembangunan stadion Mattoanging sangat ditentukan ketersediaan anggaran.
Menurutnya, untuk membangun stadion harus dipastikan anggaran tersedia dalam jumlah yang besar.
"Kalau jumlahnya kecil, memang tidak bisa kita melihat utuh pembangunan stadion dengan anggaran yang kecil," ujarnya.
"Jadi ya tidak bisa kita bermimpi dengan anggaran kecil lalu kemudian ada stadion," sambungannya.
APBD tahun 2022, anggarannya senilai Rp 66,2 miliar. Namun belum ada tender untuk membangunnya.
Kemudian untuk APBD 2023, Pemprov kembali merencanakan untuk membangun stadion kebanggaan PSM Makassar itu sekitar Rp 60 miliar.
Nilai tersebut masih dianggap sangat sedikit untuk membangun Stadion Mattoanging.
"Jumlahnya memang jauh dari kebutuhan yang sesungguhnya kita butuhkan untuk membangun stadion," katanya. (*)