Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Timor Leste

Akhirnya! Timor Leste Diakui Anggota ASEAN Setelah Ditolak dan Dianggap Beban, 3 Hal Jadi Penyebab

Sudah sangat lama sekali Timor Leste ingin sekali bergabung menjadi anggota ASEAN, namun rencana itu terus tertunda.

Editor: Ansar
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo berjalan dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta sebelum pertemuan antara dua kepala negara di Istana Bogor, Selasa (19/7/2022). Kini Timor Leste jadi anggota ke-11 ASEAN. 

Organisasi ini didirikan oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, yang sekaligus menjadi lima negara pertama anggotanya.

Dalam perkembangannya, lima negara di Asia Tenggara juga bergabung, membuat anggota ASEAN menjadi 10 negara.

Berikut ini 10 negara yang menjadi anggota ASEAN sekarang.

  • Indonesia (8 Agustus 1967)
  • Malaysia (8 Agustus 1967)
  • Singapura (8 Agustus 1967)
  • Thailand (8 Agustus 1967)
  • Filipina (8 Agustus 1967)
  • Brunei Darussalam (8 Januari 1984
  • Vietnam (28 Juli 1995)
  • Laos (23 Juli 1997)
  • Myanmar (23 Juli 1997)
  • Kamboja (30 April 1999)

Pengajuan keanggotaan oleh Timor Leste

Sejak merdeka pada 2002, Timor Leste secara rutin menghadiri pertemuan dan acara yang digelar forum ASEAN.

Pada 2005, para pemimpin Timor Leste juga menyatakan bahwa bergabung ke dalam ASEAN menjadi prioritas utama negaranya.

Akhirnya, pada 4 Maret 2011, Timor Leste secara resmi mendaftarkan diri atau mengajukan permohonan sebagai anggota ASEAN.

Dalam Rencana Pembangunan Strategis 2011, Timor Leste berharap bahwa keanggotaan ASEAN bisa didapat pada 2015.

Namun, hingga satu dekade kemudian, keanggotaan Timor Leste masih dalam pembahasan kesepuluh negara anggota ASEAN karena berbagai alasan.

Piagam ASEAN menetapkan, syarat masuk ASEAN setidaknya ada empat, yaitu:

  1. Lokasi geografis suatu negara berada di Asia Tenggara
  2. Mendapat pengakuan oleh negara lain
  3. Menyetujui untuk terikat dan mematuhi ketentuan Piagam ASEAN
  4. Kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan kewajiban keanggotaa.

Timor Leste telah mencurahkan sumber daya yang cukup besar untuk mengejar keanggotaan ASEAN.

Misalnya dengan mengadakan Forum Rakyat ASEAN (APF) pada 2016, melakukan kunjungan ke negara-negara anggota, dan mendirikan sekretarian ASEAN di Dili.

Keanggotaan ASEAN mengharuskan memiliki kedutaan besar di 10 negara anggota.

Timor Leste juga telah memenuhi syarat tersebut pada 2015, dengan memiliki kedutaan besar di 10 negara anggota ASEAN.

Namun, tantangan utama bagi Timor Leste adalah membuktikan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban keanggotaan kepada negara-negara ASEAN.

Pada 2016, studi yang dilakukan untuk aksesi keanggotaan ASEAN menemukan bahwa Timor Leste kekurangan sumber daya manusia untuk mengembangkan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

Singapura dan Laos bahkan pernah menyatakan keberatannya, dengan alasan Timor Leste belum cukup berkembang untuk bergabung ASEAN.

Mereka khawatir, penerimaan Timor Leste justru menguras sumber daya ASEAN yang terbatas, akibat membantu kesenjangan pembangunan negara anggotanya.

Singapura juga khawatir bahwa keanggotaan Timor Leste justru menjadi beban keuangan negara itu dan menghambat kemajuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Secara ekonomi, PDB Timor Leste sekitar 1.442 miliar dollar AS, jauh di bawah Singapura, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.

Selain keterbatasan sumber daya, kemerdekaan Timor Leste yang terhitung belum lama juga membawa masalah lain.

Menjelang kemerdekaannya, infrastruktur dan pemerintahan Timor Leste sempat hancur. Negara ini perlahan bangkit dengan bantuan Portugal, Australia, Jepang, dan China.

Di sisi lain, kerja sama dengan negara-negara tersebut pada akhirnya menyulitkan Timor Leste ketika akan bergabung dengan ASEAN.

Dalam perkembangannya, negara-negara anggota ASEAN perlahan menyatakan dukungannya terhadap Timor Leste untuk bergabung.

Misalnya seperti Filipina, yang mendukung keanggotaan Timor Leste sejak 2015, yang disusul oleh Indonesia, Thailand, Kamboja, dan Malaysia.

Namun, lima negara anggota ASEAN lainnya masih sulit untuk membuka jalan.

Status pengajuan keanggotaan Timor Leste dalam ASEAN pun kembali diuji pada 2021.

Hal ini karena Timor Leste mengikuti Kamboja memilih abstain dari pemungutan suara yang mengutuk junta militer Myanmar.

Oleh banyak pihak, termasuk para pejabat Timor Leste sendiri, langkah tersebut dianggap sebagai kesalahan yang dapat mengarah pada hasil yang tidak menguntungkan bagi usaha Timor Leste bergabung dengan ASEAN.

Kendati demikian, Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menegaskan negaranya akan kembali berjuang untuk bergabung dalam ASEAN. (*)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved