Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Religion Youth Day 2022

Perkumpulan Pemuda Lintas Agama Bahas Moderasi Beragama Hingga Ekonomi Digital

Merial Institute menyelenggarakan RFYF sebagai respons terhadap isu-isu yang dibahas dalam forum R20 serta rangkaian kegiatan Hari Sumpah Pemuda.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Muh Hasim Arfah
dok RFYF
Pelaksanaan Religion Youth Festival (RFYF) di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (11/11/ 2022). Dalam forum ini, para pemuda membahas lima domain, yaitu moderasi beragama, pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan digital. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - "Salah satu strategi moderasi adalah mengembangankan wawasan multicultural dan multireligius dengan mengintensifkan dialog diantar kalangan pemuda berbasis komunitas (community-based).” 

Hal itu disampaikan oleh Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Kemenpora RI, Amar Ahmad dalam Religion Youth Festival (RFYF) di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, dalam rilis ke Tribun, Jumat (11/11/ 2022).

Merial Institute menyelenggarakan RFYF sebagai respons terhadap isu-isu dalam forum R20 serta rangkaian kegiatan Hari Sumpah Pemuda.

Kegiatan ini bekerja sama dengan Muslimverse, OIC Youth Indonesia, Tim Satgas Digital Masjid Agung Sunda Kelapa.

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.

Dalam forum ini, para pemuda membahas lima domain, yaitu moderasi beragama, pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan digital.

Amar Ahmad membahas tentang pengarusutamaan moderasi beragama di kalangan pemuda melalui daring.

Baca juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, HIMAPSIH Unibos Gelar Lomba Orasi Ilmiah

Ia memaparkan, pemuda hari ini tengah menghadapi berbagai tantangan dan merupakan kelompok yang paling rentan dalam menghadapi moderasi beragama.

"Salah satu strategi moderasi adalah dengan mengembangankan wawasan multicultural dan multireligius dengan mengintensifkan dialog diantar kalangan pemuda berbasis komunitas (community-based),” kata Amar Ahmad.

Amar menyampaikan kegiatan Religion Youth Festival sangat penting, terlebih karena mengakomodir pemuda dari latar belakang agama dan keyakinan yang beragam.

"Selain itu, terdapat Perpres no 43 tahun 2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama dengan stakeholder terkait akan bersinergi untuk mendukung setiap kegiatan pemuda lintas agama." tambahnya.

Ia juga mengapresiasi Merial Institute yang konsisten mengawal perpres tersebut sejak awal dikeluarkannya Perpres 66 Tahun 2017.

Pada kegiatan ini, panelis sesi pertama, Direktur Agama, Pendidikan, Kebudayaan Bappenas Amich Alhumami, Komisaris Independen BSI & Direktur Eksekutif Merial Institute Arief Rosyid Hasan, CEO Green Network Asia Marlis Afridah dan Vice President ICYF Tantan Taufiq Lubis.

Baca juga: Dalam Rangka Hari Sumpah Pemuda, Ratusan Crosser Meriahkan Grasstrack Malino Gowa

Sebagai bentuk dukungan negara-negara di dunia terhadap RYF, beberapa duta besar hadir menyampaikan sambutan, yaitu atase Agama Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia Muhammad Naqzrul Azraf Bin Mohd Nazaruddin.

Kemudian, Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay, Duta Besar Pakistan Muhammad Hassan untuk Indonesia dan Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdallah.

Mewakili milenial di jajaran pemerintahan, Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar mendukung RYF dengan hadir sebagai keynote speaker sekaligus memimpin opening ceremony dan krar Pemuda Lintas Agama dan Keyakinan.

Memperkuat elemen kebhinekaan, forum ini menghadirkan pula para pemimpin agama dan tokoh di Indonesia yang menyampaikan inspiring speech yaitu Rektor UII Prof Dr Komarudin Hidayat.

Selain itu, hadir juga Direktur Riset Merial Institute Muhammad Fadil Hanafi, Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan Keuskupan Agung Jakarta Romo Antonius Suyadi, Ketua MATAKIN DKI Jakarta Ws Liem Lliliany Lontoh.

Kemudian, Ketua Pasraman Rawamangun Nyoman Udayana Sangging, Anggota pengawas Permabudhi Suwito, Gembala Gereja Bethel Indonesia, Kapernaum Pdt Andriyas Tuhenay.

Religion Youth Festival juga sebagai medium untuk menyoroti dua corak dominan dari karakter Indonesia, yaitu keragaman serta keagamaan yang bertumpu pada nilai-nilai keadilan, kesetaraan, yang berlandaskan pada konstitusi dan direpresentasikan dengan kehadiran perwakilan pemuda dari lintas enam agama yang menjadi panelis sesi.

Baca juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pemkab Gowa Berikan Penghargaan kepada Pemuda Berprestasi

Kedua, Milenial Peduli Rumah Ibadah Alan Christian Singkali, Ketua Bidang OKK Gemabudhi Anes Dwi Prasetya, Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama, Aktivis Katolik Muda dan Praktisi Komunikasi Gracea Kumala, serta Sekretaris Jenderal Indonesia Tionghoa (INTI) Candra Jap.

Acara ini juga menghasilkan ikrar pemuda lintas agama dan keyakinan menjaga persatuan dalam keberagaman guna harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dan utamanya, menghasilkan rekomendasi kebijakan yang akan diserahkan kepada pemerintah terkait peran pemuda dalam moderasi beragama, pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan digital. 

Keresahan Pemuka Agama

Dalam acara ini Rektor UIII Prof Dr Komarudin Hidayat memberikan inspiring speech yang bertema Making Religion part of the solution to World Problems.

Prof Komarudin menyampaikan bahwa forum Religion Youth Fest harus menjadi solusi atas permasalahan umat beragama di dunia. 

"Jadi, yang dibahas di forum R20 itu terkait keresahan para pemuka agama karena agam seolah-olah menjadi sumber permasalahan dunia itu harus kita ubah. Agama harus menjadi critical analysis atau problem solver dalam segala aspek kehidupan manusia di dunia," katanya.

Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar dalam keynote speech-nya menyampaikan, DNA kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. Jadi, keberagaman, keharmonisan serta cinta kasih itu adalah DNA bangsa kita. Dalam hal ini khususnya, keberagaman antar pemuda.

Baca juga: Andi Sudirman Jadi Idola Generasi Milenial di Hari Sumpah Pemuda 

Melalui Perpres No 66 Tahun 2017 tentang koordinasi strategis lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan, presiden memberikan perintah untuk memaksimalkan peran pemuda dalam pembangunan Indonesia dan memerintahkan  semua program dan lembaga untuk memastikan ada program pemuda.

"Salah satu founder merial Institute, Bang Arief Rosyid adalah sosok yang selalu mendorong task force pemuda dalam berbagai program dan inisiatif," ujar Billy.

Direktur Eksekutif dari Merial Institute yang juga menjabat Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia Arief Rosyid Hasan mengatakan RYF bertujuan menjadi forum yang menengahi pemuda serta pemerintah dan wadah untuk mencari solusi masalah masalah pemuda kita, serta komplementer R20.

"Selama ini terkadang para pemuda berjalan ke kiri dan pemerintah ke kanan. Pemerintah mempunyai program itu baik, tetapi tidak diteruskan oleh anak muda. Sebaliknya, anak muda terkadang memiliki aspirasi positif tapi tidak disambung oleh pemerinta. Oleh karena itu kita berupaya mencari titik tengah antara pemerintah dan pemuda. Tugas kita memikirkan anak-anak muda yang mungkin tidak memiliki privilege seperti kita," ucap Arief.

Melengkapi rangkaian kegiatan, delegasi peserta RYF 2022 melakukan kunjungan ke lima rumah ibadah pada Jumat, 11 November 2022. Hal ini sebagai upaya memaparkan hasil-hasil dialog lintas iman di hari pertama kepada tokoh-tokoh agama.

Selain itu, kunjungan juga dimaksudkan sebagai upaya refleksi pemuda lintas iman dan napak tilas tentang kontribusi agama di Indonesia.

Kunjungan dimulai dari Masjid Agung Sunda Kelapa sebagai titik awal lahirnya komitmen pemuda lintas agama dalam menjadikan rumah ibadah sebagai tempat pemberdayaan dan peningkatan kualitas pemuda.

Selain itu, Masjid Agung Sunda Kelapa juga merupakan masjid percontohan dalam pengimplementasian sentra pemberdayaan pemuda berbasis rumah ibadah. (*)

Baca juga: Ketua Kipan Sulsel Raih Penghargaan Gubernur di Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022


Ikrar Pemuda Lintas Agama dan Keyakinan:

1. Menjaga persatuan dalam keberagaman guna harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara

2. Mendorong rumah ibadah sebagai sentra pemberdayaan demi pemerataan akses dan meningkatkan kualitas pemuda bagi seluruh rakyat Indonesia;

3. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi kreatif pemuda untuk kesejahteraan rakyat Indonesia;

4. Berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam secara berkelanjutan;

5. Adaptif dan kolaboratif merangkul keberagaman dalam menghadapi tantangan kebangsaan dan perubahan dunia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved