Tribun Komunitas
Konser “Senyum Endemi’ Slank di Pantai Barat Makassar
Tak ada konser terbuka selama dua tahun pandemi COVID-19. Padahal, saban tahun Slank sudah menjadikan Makassar
Bagi Slank dan Slankers, konser di pesisir pantai barat Kota Daeng ini, juga catat rekor, adalah “periode konder” tercepat.
Ini hanya berselang 17 hari, dari konser sebelumnya di kota berpenduduk 2,1 juta jiwa ini.
Dua pekan lalu, tepatnya Senin (24/10/2022), Slank juga konser siang di Lapangan Hasanuddin, pusat kota tua Makassar.
Konser berbayar Rp1 ini, di-branding BRI untuk kampanye Pesta Rakyat bersama band; Fourtwenty, Gigi, dan Kotak.
Sebelum Pandemi, Slank juga sempat tampil heboh, di ajang Musik Festival, 2019, Makassar.
Slank, tercatat dirintis awal 23 Desember 1983 di Gang Potlot III, Pancoran, Jakarta Selatan.
Sejak aktif, 39 tahun lalu, Slank sudah membuat sekitar 274 lagu yang dikemas dalam 21 album, termasuk Vaksin, album terakhir mereka, Januari 2021.
Slank akhir tahun ini, akan merilis album menjelang usia 40 tahun.
Sebagai band ‘jadul’, komposisi personel konser untuk millenial di Makassar, adalah termasuk formasi terlama, 25 tahun.
Formasi XIV ini paling awet, sejak masih bernama Cikini Stones Complex (1983), Red Evil (1985), hingga menjadi Slank pada 1989, mereka telah merilis 21 album studio berisi 274 lagu.
Band rock slenge'an asal Gang Potlot ini, merekam berbagai persoalan lewat lirik-lirik realis, bersahaja, namun apa adanya.
Usia personel Formasi XIV ini tak lagi milennial.
Si perintis, Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim; drummer), 25 Desember 2022 ini akan berulang tahun ke-57.
Bimbim lebih tua setahun dari Abdi Negara (Abdee) sang lead guitarist sekaligus penulis lagu.
Pria kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah ini, berulang tahun ke-56 pada 28 Juni 2022 lalu.