Remeja Serang Polisi di Warkop
Fakta-fakta Kelompok Remaja Serang Warkop di Makassar, Ternyata Ada Polisi Bersenjata
Kelompok remeja menyerang salah satu warung kopi di Jalan Pengayoman Kota Makassar
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekelompok remaja kini harus berurusan dengan Polrestabes Makassar.
Kelompok remeja tersebut menyerang salah satu warung kopi di Jalan Pengayoman Kota Makassar Minggu (6/11/2022) dini hari sekira pukul 01.50 Wita.
Sejumlah penghuni warkop warga sipil langsung panik.
Beruntung, di dalam warung kopi tersebut rupanya ada sejumlah polisi bersenjata sedang nongkrong minum kopi.
Polisi pun mengeluarkan senjata api.
Sontak para pelaku langsung melarikan diri.
Bahkan ada yang memilih bersembunyi di dalam selokan.
Berikut fakta-faktanya yang dirangkup Tribun-Timur.com:
1. Ada Kasat Reskrim Polrestabes Makassar
Dalam warung kopi itu antara lain ada Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Simanjuntak.
Kemudian Kanit Jatanras Iptu Setiawan, Kanit Tipiter Iptu Jeriyadi dan beberapa perwira lainnya.
Rekaman video CCTV memperlihatkan kepanikan pengunjung warkop yang melihat aksi penyerangan tersebut.
Namun siapa sangka, diantara pengunjung warkop itu ada sejumlah polisi.
Polisi itu tidak lain adalah Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Simanjuntak.
Juga ada Kanit Jatanras Iptu Setiawan, Kanit Tipiter Iptu Jeriyadi dan beberapa perwira lainnya.
Sontak AKBP Reonald Simanjuntak dan jajarannya yang tengah santai menyeruput kopi dikagetkan aksi penyerangan itu.
2. Polisi Beri Tembakan Peringatan
AKBP Reonald Simanjuntak dan anggotanya pun mengeluarkan senjata api atau pistol yang diselipkan di pinggang masing-masing.
Para perwira itu pun langsung mengejar para pelaku dengan menembakkan beberapa kali tembakan peringatan.
"Pas tembakan peringatan tiga kali itu, salah satu pelaku masih sempat menarik busur," kata AKBP Reonald Simanjuntak ditemui di kantornya, Selasa (8/11/2022) sore.
"Makanya saya beri lagi tembakan peringatan sampai enam kali, baru mereka simpan busurnya dan lari semua," sambungnya.
3. Pelaku Sembunyi di Selokan
Beberapa dari mereka kabur meninggalkan lokasi.
Bahkan satu diantara didapati bersembunyi di dalam selokan atau got hingga 40 menit.
"Yang ngumpet di got mana, ngumpet sampai 40 menit di bawah got," ucap AKBP Reonald saat menampilkan delapan pelaku yang berhasil ditangkap.
4. Pelaku Ditangkap
Penangkapan ke delapan pelaku itu, lanjut Reonald berlangsung selama tiga hari berturut-turut.
"Yang pas kejadian kita tangkap tiga orang. Kemarin menyusul empat orang dan tadi satu orang," beber Alumni AKABRI 2002 ini.
Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti sejumlah anak panah atau busur serta sebilah parang.
5. Motif Ketersinggungan
Motif penyerangan kata Reonald adalah ketersinggungan dengan salah satu juru parkir warkop.
"Jadi pelaku ini mengira ia dilempari oleh juru parkir kedai kopi, padahal bukan. Jadi mereka panggil teman-temannya lalu menyerang si jukir ini, dan kebetulan kita ada disana nyantai," tuturnya.
Reonald memastikan, para pelaku bukan bagian dari kelompok geng motor.
Kini ke delapan pelaku yang didominasi anak di bawah umur diamankan di Mapolrestabes Makassar.
Satu pelaku dari total sembilan pelaku masih buron atau dalam pengejaran polisi.(*)