Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rekam Jejak Syamsari Kitta, Jadi Bupati Takalar Setelah Dua Kali Kalah Pilkada

Syamsari Kitta bercerita tentang pengalaman dan perjuangannya sehingga bisa menjabat Bupati Takalar.

Tribun Timur
Bupati Takalar, Dr H Syamsari Kitta menjadi narasumber di Podcast Tribun Timur spesial HUT ke-353 Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (26/10/22) malam. Ketua Gelora Sulsel bercerita tentang pengalaman dan perjuangannya sehingga bisa menjabat Bupati Takalar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Bupati Takalar, Dr H Syamsari Kitta menjadi narasumber di Podcast Tribun Timur spesial  HUT ke-353 Sulawesi Selatan (Sulsel).

Mengusung tema 'Takalar Jadi Penyangga Parawisata Sulawesi Selatan'.

Acara ini disiarkan secara live di kanal YouTube TribunTimur, Rabu (26/10/22) malam.

Pada kesempatan ini, Syamsari Kitta membeberkan jenjang kariernya.

Ketua Gelora Sulsel bercerita tentang pengalaman dan perjuangannya sehingga bisa menjabat Bupati Takalar.

Pria 48 tahun itu lahir di Takalar. 

Syamsari memulai kariernya sebagai profesional di perusahaan swasta beberapa tahun. 

"Saya sekarang berumur 48 tahun lahir di Takalar, SD, SMP di Takalar. Lalu SMA 2 Makassar," katanya.

Tahun 1992 Syamsari lanjut berkuliah di Institut Pertanian Bogor. 

Kala itu, Syamsari mendapat bebas tes.

Pada tahun 1997, Syamsari memulai karir sebagai profesional di perusahaan swasta beberapa tahun. 

Berselang beberapa tahun, ia mendirikan perusahaan sendiri atau UMKM bergek di bidang peternakan.

"Setelah itu saya mendirikan perusahaan sendiri UMKM yang juga bergerak dibidang peternakan ataupun di pangan," ujarnya.

Sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di Takalar, Syamsari menjadi anggota DPRD Sulsel dua periode atau sejak 2004-2014.

Ia memulai mencalonkan diri sebagai calon wakil Bupati pada tahun 2007, namun gagal

"Tapi sepanjang karir saya saat jadi anggota DPRD saya selingi dengan ikut bertanding pada pemilihan daerah di Takalar pada 2007, saya sudah memulai posisinya sebagai calon wakil bupati tapi belum rejeki," jelasnya.

Tak sampai di situ, Syamsari kembali berjuang di pesta demokrasi pada tahun 2012 sebagai calon Bupati.

Namun, dia belum diberikan kesempatan. Meski demikian, semangatnya tidak surut.

Ia kembali melanjutkan perjuangannya pada mencalonkan sebagai Bupati pada tahun 2017.

"Setelah itu tahun 2012, saya coba jadi calon bupati juga belum rejekinya. Tapi itu tidak membuat saya surut semangat. Sehingga saya mencoba untuk ketiga kalinya pada tahun 2017 dan alhamdulillah sukses," ujarnya 

Bagi dia, semangat pantang menyerah merupakan motivasi terbesar dalam hidupnya.

"Hal tersebut didorong dengan motivasi jangan pernah menyerah," pungkasnya.

Laporan TribunTakalar.com, Sayyid Zulfadli

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved