Tribun Enrekang
VIDEO: Miris! Siswa SMPN Satap 8 Baraka Belajar di Ruang Sempit Selama 4 Tahun
Sejumlah siswa SMPN Satap 8 Baraka terpaksa belajar di bangunan sempit.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Sejumlah siswa SMPN Satap 8 Baraka terpaksa belajar di bangunan sempit.
Mereka kekurangan ruang kelas.
Sekolah ini berada di Dusun Uru, Desa Ledan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Wakil Kepala Sekolah SMPN 8 Atap Baraka, Harianto mengatakan, mereka sudah melangsungkan proses belajar-mengajar selama empat tahun dengan kondisi memprihatinkan.
Bahkan saat sedang hujan, murid kehujanan karena atap seng gedung bocor.
Juga saat terik matahari, siswa harus menahan hawa panas.
Baca juga: Alasan Pemkab Enrekang Gelontorkan Rp1,6 Miliar untuk Rental 22 Mobil Pejabat
Selanjutnya, kata Harianto, dinding bangunan yang berukuran 5x5 meter persegi masih terbuat dari papan dan jendela dari rang besi.
"Kita lihat ini dinding, nah ini kalau hujan masuk juga air," katanya.
Guru Bahasa Inggris ini menuturkan, bangunan yang rusak itu sejatinya milik sekolah lain.
Namun, karena tidak terpakai akhirnya dipindahkan ke sekolahnya dengan bantuan swadaya masyarakat.
"Sebenarnya bangunan ini bongkaran dari SD 187 Dante Malua. Jadi karena mereka tidak dipakai kemudian kami minta untuk kemudian dipindahkan kesini untuk dimanfaatkan," kata dia.
Baca juga: Hari Ini Bawaslu Enrekang Umumkan 36 Nama Lolos Seleksi Panwascam
Bangunan sekolah tersebut ditempati siswa kelas 8. Selain itu, masih ada dua kelas lain terpaksa ditempatkan gedung perpustakaan.
Jumlah siswa di SMPN Atap 8 Baraka sebanyak 97 ditambah guru sebanyak 23 orang.
"Yang jelasnya tidak nyamanlah. Jangankan untuk anak-anak, kita saja sangat tidak nyaman sebagai pengajar karena sangat rentan dengan cuaca, kalau siang terasa panas sekali begitupun dengan hujan kita kedinginan dan basah," tandasnya.
Dikesempatan itu, wakil kepsek ini mengaku sangat prihatin melihat siswanya yang belajar dengan suasana bangunan sekolah yang memprihatinkan.
Sehingga hal itu dirinya berharap agar sekolah tersebut dapat segera diperbaiki oleh pemerintah kabupaten.(*)
Baca juga: Pelatih Atlet Enrekang di Porprov Sulsel 2022 Bulukumba-Sinjai Protes Tak Diberi Uang Saku