Porprov Sulsel
Pelatih Atlet Enrekang di Porprov Sulsel 2022 Bulukumba-Sinjai Protes Tak Diberi Uang Saku
Berbeda dengan atlet, para pendamping atau pelatih atlet mengaku tidak mendapatkan uang saku dari Pemkab Enrekang.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Pemerintah Kabupaten Enrekang membekali uang saku kepada 161 orang atlet yang bertanding di Porprov Sulsel 2022 di Bulukumba-Sinjai.
Berbeda dengan atlet, para pendamping atau pelatih atlet mengaku tidak mendapatkan uang saku dari pemkab.
Hal itu dibenarkan Pelatih Cabor Karate Putri Isrika.
Kepada Tribun-Timur.com, Selasa (25/10/2022) Isrika mengatakan sejak awal kegiatan berlangsung hingga detik ini, mereka hanya suka rela mendampingi para atlet-atletnya tanpa imbalan sepeser pun dari pemerintah.
Padahal mereka meninggalkan pekerjaan utamanya hanya untuk mendampingi para atlet-atlet.
"Jadi teman-teman atlet sudah dibagikan uang saku tapi pelatinya tidak ada. Kita juga tambah pusing ini," ujar Isrika.
Dikatakan, sejumlah pelatih sempat komplain, namun pihak pemkab yang membagikan menegaskan bahwa uang saku tersebut hanya diperuntukkan bagi para atlet yang bertanding.
"Kami sempat protes, tapi mereka bilang tidak ada untuk pelatih. Padahal kita juga pusing ini, sudah meninggalkan kewajiban juga. Anak-anak (atlet) juga tidak begini kalau bukan sumbangsih dari pelatih," katanya.
Menurut Isrika, prestasi atlet Enrekang di Porprov Sulsel sejauh ini sudah luar biasa.
Dengan torehan 2 emas dan 3 perunggu. Sehingga pelatih yang telah berjuang harus lebih mendapat apresisasi.
"Kasihan kami di sini sebagai pelatih karena masa cuma anak-anakji dikasi (uang saku). Pelatihnya ini langsung tidak semangat," tutupnya.
Sementara menyoal bonus bagi atlet peraih medali juga belum pasti.
"Untuk bonus peraih medali ini yang akan dibicarakan lagi karena tentu harus dibicarakan dalam rapat pembahasan anggaran," ujar Achmad Faisal saat ditemui di Jalan Jenderal Sudirman, Galonta, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Jumat (21/10/2022).
Untuk sementara, kata dia, pemerintah hanya memberi uang saku bagi para atlet.
"Kemudian untuk pembelian alatnya (kebutuhan atlet) itukan masing-masing cabang olahraga (cabor). Mereka kan sudah menghitung-hitung keperluan selama ada di sana dan untuk nilai itu ranahnya KONI Enrekang," tandasnya.(*)