Hari Santri Nasional
Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fakhriyah Makassar Rihlah Delapan Makam Ulama
Rihlah tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Sabtu (22/10/2022).
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fakhriyah Makassar melakukan rihlah atau ziarah ke delapan makam ulama di Sulawesi Selatan.
Rihlah tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Sabtu (22/10/2022).
Santri Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fakhriyah dibagi menjadi dua kelompok melakukan rihlah.
Pertama ke Kabupaten Wajo. Kelompok ini mendatangi enam makam ulama yang dilalui.
Seperti makam KH Sayyid Djamaluddin Assegaf Puang Ramma di Maros.
Kemudian makam AG KH Yunus Daud Ismail di Soppeng.
Lalu di Kabupaten Wajo ada tiga makam yakni AG KH Muh As'ad, AG KH Yunus Martan, dan Asyyiakh Al-Habib Djamaluddin Al-Akbar Al-Husaini.
Serta terakhir makam Syekh Bojo di Kabupaten Sidrap.
Adapun yang kelompok dua hanya mengunjungi dua makam yakni AG KH Bakry Kadir di Makassar dan makam Syekh Yusuf di Kabupaten Gowa.
Namun sebelumnya, pada Jumat malam, para santri di Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fakhriyah Makassar juga melakukan khataman dan tahlilan untuk para ulama setelah salat magrib.
Kemudian dilanjut dzikir dan tausyiah bersama yang dibawakan oleh Syamsul Bahri dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pada Sabtu pagi, terlebih dulu melakukan upacara bendera sebelum melakukan rihlah.
Kepala Pondok Pesantren Multidimensi Al Fakhriyah Muhammad Nur Cahyadi mengatakan rihlah tersebut bertujuan untuk mengingat dan mencari berkah.
"Tujuannya adalah kita mencari berkah para ulama," kata Muhammad Nur Cahyadi.
Pada momentum peringatan Hari Santri Nasional ini, Muhammad Nur Cahyadi mengaku bangga pernah menjadi santri.
"Jadi santri itu tangguh dan kuat dalam menghadapi semua problem yang ada," ujarnya.
Ia berharap Pondok Pesantren Multidimensi Al Fakhriyah dan pesantren lain bisa mencetak kader santri yang bermanfaat kedepannya.
"Semoga lahir kader-kader santri yang banyak bermanfaat untuk umat, bangsa, dan agama," harapnya. (*)
