Opini Tribun Timur
Narasi Politik Pemuda Menggugat Kemajuan Bangsa
Merdeka (Onafhankelijk) lahir dari perjuangan bersama sebagai lampu sorot dalam menerangi redupnya kegelapan dan semangat yang membara
Orang berani bukan mereka yang tidak pernah merasa takut, tapi mereka yang bisa menaklukkan rasa takut itu.
Jika pemuda yang kemudian hadir hanya menahan langkah karena dipengaruhi oleh rasa akan ketakutan, maka pemuda tersebut belum mampu untuk dapat mengenal identitas semangat kebangsaannya secara utuh.
Mengulas rekam jejak sejarah bangsa Indonesia dalam menyongsong kemerdekaannya telah menorehkan lahirnya perjalanan cinta kasih pada bangsa dan negara, dengan hadirnya sebuah proses penerimaan dan pengakuan yang dihakimi oleh komitmen bersama dalam memikul persamaan nasib pada pusaran penjajahan dan persamaan cita untuk menjemput kemajuan.
Persamaan nasib dan persamaan cita yang telah menorehkan tali pengikat yang tumbuh subur, mekar tanpa sekat.
Tali Pengikat yang kemudian hadir disebut juga sebagai gerak juang bangsa Indonesia dalam berupaya menghidupkan gagasan manusia Indonesia ber-bhinneka dan bersinergi bersama guna menyalakan tujuan negara Indonesia.
Semangat nilai-nilai kebangsaan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi dalam membangun bangsa dan negara haruslah dijadikan sebagai pondasi dasar dalam berpikir dan bertindak.
Ir. Soekarno menuturkan “Ketahuilah bahwa kemerdekaan barulah sempurna, bilamana bukan saja dari politik kita merdeka, dan bukan saja ekonomi kita merdeka, tetapi di dalam hati pun kita merdeka”.
Merdeka secara paripurna dimulai dari merdeka dalam pikiran.
Oleh sebab itu, makna “Mengisi Kemerdekaan” hendaklah dimulai dari pikiran manusia Indonesia yang memiliki visi kebangsaan menuju kemajuan.
Olehnya dikatakan bahwa kemerdekaan adalah bentuk dari pada perjuangan, sebagaimana Mohammad Hatta mengatakan bahwa perjuangan bangsa indonesia lahir dari sebuah simpul pemersatu yang disebut semangat kebangsaan, semangat yang menjadi cikal bakal pemersatu bangsa dengan mengedepankan kepentingan kebangsaan dari pada kepentingan lainnya.
Negara yang berkuasa tidaklah terlepas dari pada sokongan perjuangan yang dilakukan oleh rakyatnya.
Wajar apabila kemudian negara dipandang sebagai institusi politik yang memperjuangkan kepentingan rakyatnya bukan segelintir kalangan/golongan saja ataupun
pribadi.
Kemajuan bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusia, utamanya pada golongan pemuda.
Setiap negara senantiasa memiliki aktor-aktornya sebagai kekuatan utama dalam memberikan kemajuan bagi negara dan stabilitas politik yang indah nan mulia berorientasi pada keadilan secara sosial dan keadilan secara ekonomi, yang tak tercemari oleh praktek yang tak bertanggung jawab dan menjauhkan dari pada kemaslahatan bersama.
Jika dimaknai secara mendalam, politik adalah sesuatu yang dasarnya merujuk kepada nilai-nilai kebaikan yang mensejahterakan manusia melalui kebijakan yang telah ditetapkan.